Pages

Selasa, 20 Maret 2018

Zikir Dan Doa setelah sholat

Astaghfirulloohal aziim alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyuumu wa atuubu ilaih(3x)

Laa illaaha illalloohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa hua 'alaa kulli syai-in qodiir (3x)

Alloohumma ajirna minan-naar (3x)

Aloohumma antas-salam
Wa minkas-salam
Wa ilaika ya'uudus -salam
Fahayyina robana bis-salam
Wa-adkhilnal jannata daaros-salam
Tabaarokta robbana ya dzal jalaali wal ikroom

Membaca surat al fatihah

Alif laam miim
Dzaalikal kitaabu laa roiba fiihi hudal lil muttaqiin
Alladziina yu'minuuna bil ghoibi wa yuqqiimuunash-sholaata wa mimma rozaqnaa hum yun fiquun

Innaalladziina kafaru sawaa-un  alaihim a-andzartahum am lam tun dzirhum laa yu'minuun

Wa ilaa hukum ilaahu wahid

Alloohu laa ilaaha huwal hayyul qoyyum
Laa ta'kbudzuuhu illa naum.
Lahuu maa fis-samaawaati wal ardl..
Man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahu illa bi idznihi
Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum
Wa laa yuhiithuuna bisyai-in 'ilmihii illaa bi maa syaa'
Wa syi'a kursi-yuhus-samaawaati wak ardl.
Wa laa ya-uudihu khifzu huma wa huwal 'aliyul ''aziim.

Ilaahi ya robbana ya ma'bud
Subhaanalloh (34x)

Subhanalloohu bihamdihi ya kariim daa-iman abadan
Alhamdulillah(33x)

Alhamdulillahirobbil 'aalamiin 'alaa kullii halliiw wa ni'matun

Alloohu akbar(33x)

Alloohu akbar kabiro wal hamdulillahi kastiiro wa subhaanallohi bukrotaw wa ashiila

Laa illaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa hwa alaa kulli syai in qoodiir..

Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil aziim

Astaghfirulloohal aziim 3 x

Hamdan syaakiriin
Hamdan  naa'imiin
Hamdan yuwaa fiika maziidah
Ya robbana lakal hamdu kamaa yam baghiiri waj hikal kariimi wa 'aziimi sulthoonil

Allohumma sholli 'alla habiibinaa wa syafii'inaa wa nabiyina  wa alaa kulli shohati rodulillaahi ajma'iin... aamiin ya Aloh ya robbal 'aakamiin...

Allohumma inna nas aluka ilman naafi'an  wa rizqon halaalan thoyyiban wa 'amalan mutaqoobalan

Allohummaghfir lanaa dzunuubana wa liwalidaina war hamhumaa kamaa robbayaanaa shighooro wa li jami'il muslimiina wal muslimaat  wal mu'miniina wal mu'minaat al ahyaa u min hum amwaat innaka samii un qoriibum mujiibud da'waat wa yaa qoodhiayal haajaat

Alloohumma inna nas aluka mujiibaati rohmatika wa azaa imi maghfirotika wa salaamata min kulli itsmin wal ghoniimata min kullii birrin  laa tada'lanaa dzanban illaa ghofartahu wa laa hamman illa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon  illa qodhoitahaa  yaa arhamar roohimiin

Alloohummar zuknaa rizqon jadiidan  wa maalan katsiiron wa khoiron qoriiban wa syarron ba'iidan wa waladan sholihan wa 'amalan maqbuulan wa tijaarotan lan tabuuro ya arhamar roohimiiin

Alloohumma....







Jumat, 02 Maret 2018

HAK SESAMA MUSLIM



Muslim yang satu dengan muslim yang lainnya bersaudara. Sebagai saudara tentu harus saling mencintai, saling menyayangi, saling tolong menolong, dan saling menasihati,saling silaturahim sehingga orang muslim kokok dan kuat dalam menghadapi tantangan, anacaman, hambatan dan gangguan dari luar Islam

Alloh SWT Berfirman:
Innamal mukmnuuna ikhwatun fa-ashlihu baina akhowaikum

Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (aL Hujurot 49:10)
 
 FATTAQULLOOHA WA ASHLIHUU TAA BAINIKIM WA aTHII ULLOHA WAR ROSUULA IN KUNTUM MU'MINIINN
bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." (Al abfal :1)

Islâh maknanya adalah meluruskan masalah yang diperselisihkan dan mengembalikannya kepada kaum muslimin serta memperbaiki kedua pihak yang berselisih.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap perbuatan mendamaikan kaum muslimin sebagai sedekah, maka kewajiban mereka yaitu jika ada perselisihan atau perpecahan di antara mereka, hendaknya mereka damaikan dan luruskan perselisihan tersebut dengan adil, sehingga ukhuwah kembali terjalin di antara mereka.

MATSALUL MU’MINIINA FII TAWADDHIHIM  WA TAROOHU MIHIM WA TA’ATHU FIHIM KAMTSALIL JASADI WAHIDI IDZAS TAKAA MINHU ‘UDHWUN TADAA ‘AA LAHU SAIRUL JASADI  BISSAAHIRI WAL HUMMA
 “Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa demam dan tidak bisa tidur.”

‘AN ABII HUROITA RA, QOOLA ROSUULULLOHU SAW, HAQQUL MUSLIMI ‘ALAL MULIMI  SITTUN : IDZAA LAQIITAHU FA SALLIM ‘ALAIHI, WA IDZAA DA’AAKA FAJIBHU, WAIDZAS TANSHOOHAKA FANSHOHHU, WAIDZAA  ATHOSA FA HAMIDALLOOHU FATSAMMITHU, WA IDZAA MARIDHO FA’UDHU, WA IDZAA MATA FAT BA’HU(HR Muslim)

Terjemah Hadis:

Dari Abu Hurairah t ia berkata: Rasulullah r bersabda:
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam, yaitu:

(1) Idza laqiitahu fasallim ‘alaihi . jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam,

Mengucapkan salam (Assalamu'alaikum = semoga Anda berada dalam keselamatan ) adalah sunnah yang sangat dianjurkan karena dia merupakan penyebab tumbuhnya rasa cinta dan dekat di kalangan kaum muslimin sebagaimana dapat disaksikan dan sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw:

"Demi Allah tidak akan masuk surga hingga kalian beriman dan tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kuberitahukan sesuatu yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan rasa cinta di antara kalian?, Sebarkan salam di antara kalian" (HR. Muslim).

Memulai mengucapkan salam sunah tapi yang menjawabnya fardhu kipayah

Sunnahnya adalah yang kecil ke besar besar, yang sedikit ke yang banyak, yang berkendaraan ke  pejalan kaki, akan tetapi jika yang lebih utama tidak juga memberikan salam maka yang lainlah yang hendaknya memberikan salam agar sunnah tersebut tidak hilang.

Ammar bin Yasir r.a. berkata, “Ada tiga hal yang jika ketiganya diraih maka sempurnalah iman seseorang: Jujur (dalam menilai) dirinya, memberi salam kepada khalayak dan berinfaq saat kesulitan (HR. Muslim).

Ucapan salam:
Ketika Rosululloh sedang duduk duduk dengan sahabat sahabatnya, datanglah sahat yang lain dan mengcapkan salam : assalamua’alikum, setelah rasululloh menjawab beliau berkata 10. Kemudian datang lagi sahabat yang lain mengucapkan salam: assalamualaikum \warohmatulooh, setelah menjawab dengan yang labih baik beliau berkata 20. Lalu datang rombongan ketika, dan mengucapkan salam, assalamualaikum warohmatullohi wa barokaatuh, beliau menjawab sama dengan itu kemudaian beliau berkata 30. Lalu para sahabat bertanya apa yang dimaksud 10,20 dan 30, beliau menjawab itu adalah kebaikan ketika ketika mengucapkan salam seperti sahabat yang datang tadi

apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)[327]. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. (QS. An-Nisaa': 86).

(2) Waidzaa da’aaka fa ajibhu ,jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya,

Apabila kita diundang oleh saudara kita tasyakuran, menikah, khitanan dan lainnya maka kita wajib menghadirinya.Karena dengan menghadirinya menunjukan rasa kasih sayang kita terhadap saudara kita terhadap sesama muslim. Bagaimana kalu kita tidak bisa hadir, kita bisa mendatangi rumahnya pada waktu yang lain

"Dan siapa yang tidak memenuhi (undangannya) maka dia telah maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya." (HR. Bukhori dan Muslim).

(3)Wa idzas tanhoohaka fanshohhu,  jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat,

Saudara kita mungkin ada yang datang kepada kita untuk menceritakan pemasalahan/ kesulitan hidupnya. Maka kita wajib memberi nasihat kepadanya semampu kita. Memberi pendapat kepadanya tentang permasakhan yang dia hadapi. Karena  dengan nasehat dari kita tentu akan memberi jalan keluar baginya dari permasahan dan kesulitan yang dihadapinya.

"Agama adalah nasihat: Kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada para pemimpin kaum muslimin serta rakyat pada umumnya." (HR. Muslim).

(4) Wa idza athosa fa hamidalloohu fa sammithu, jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka do’akanlah ia dengan Yarhamukallah (artinya = mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadamu),

“Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillah, jika ia mengatakannya maka hendaklah saudaranya atau temannya membalas: yarhamukalloh (semoga Allah merahmatimu). Dan jika temannya berkata yarhamukallah, maka ucapkanlah: yahdikumulloh wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori,

(5)Wa idza maridho fa ‘udhu,  jika ia sakit maka jenguklah

"Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)

"Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan ahmad

(6)Wa idzaa mata fatba’hu, jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”.

"Siapa yang mengantarkan jenazah hingga menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath, dan siapa yang mengantarkannya hingga dimakamkan maka baginya pahala dua qhirath”, beliau ditanya: “Apakah yang dimaksud qhirath ?”, beliau menjawab: “Bagaikan dua gunung yang besar“ (HR. Bukhori dan Muslim)