z`»ysö6ß üÏ%©!$# 3uó r& ¾ÍnÏö7yèÎ/ Wxøs9 ÆÏiB ÏÉfó¡yJø9$# ÏQ#tysø9$# n<Î) ÏÉfó¡yJø9$# $|Áø%F{$# Ï%©!$# $oYø.t»t/ ¼çms9öqym ¼çmtÎã\Ï9 ô`ÏB !$oYÏG»t#uä 4
¼çm¯RÎ) uqèd ßìÏJ¡¡9$# çÅÁt7ø9$# ÇÊÈ
1. Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Al-Isra’ !)
.
Besok
adalah tanggal 27 rajab 1435 H atau 27 mei 2014 adalah hari libur memperingati Isra’ dan
mi’raj
Memang
ada orang yang mengatakan kepada saya kenapa kita masih memperingati Isra” Mi’raj? Kan pada jaman Rosul
tidak pernah diperingati? Saya jawab” Diadakan peringatan juga belum tentu kita
ingat, apalagi tidak diadakan peringatan. Bahkan banyak orang yang tidak tahu
hari Sabtu tanggal 10 Juli besok ini hari
Libur apa” Memang pada jaman Rosululloh tidak ada peringatan Isra’
Mi’raj. Bahkan mungkin di negara asalnya agama Islampun mungkin tidak
diperingati. Tapi inti kia mengadakan peringatan isra’ mi’raj ini bukan
mengingatnya peristiwanya, tapi kita bertolabul ‘ilmi mengkaji hikmah-hikmah
yang dapat dipetuk dari peristiwa tersebut, terutama Shalat 5 waktu, Bila
seandainya shalat yang kita laksanakan 5 kali setiap hari kita aplikasikan
dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya
keadaan negara kita tidak akan terpuruk seperti sekarang ini.
Sebenarnya, sebelum peristiwa itu terjadi, orang-orang kafir
Quraisy pernah meminta kepada Rasulullah untuk menunjukkan hal-hal yang aneh,
karena mereka tidak percaya kalau Muhammad SAW itu adalah nabi.
Permintaan-permintaan itu mereka lontarkan untuk membuktikan bahwa dirinya
benar-benar seorang Nabi. Hal ini direkam oleh Allah
dalam Al Qur'an sebagai berikut:
(#qä9$s%ur `s9 ÆÏB÷sR y7s9 4Ó®Lym tàføÿs? $uZs9 z`ÏB ÇÚöF{$# %·æqç7.^t ÇÒÉÈ ÷rr& tbqä3s? s9 ×p¨Yy_ `ÏiB 9@ϯU 5=uZÏãur tÉdfxÿçGsù t»yg÷RF{$# $ygn=»n=Åz #·Éføÿs? ÇÒÊÈ ÷rr& xÝÉ)ó¡è@ uä!$yJ¡¡9$# $yJx. |MôJtãy $uZøn=tã $¸ÿ|¡Ï. ÷rr& uÎAù's? «!$$Î/ Ïpx6Í´¯»n=yJø9$#ur ¸xÎ6s% ÇÒËÈ ÷rr& tbqä3t y7s9 ×Møt/ `ÏiB >$ã÷zã ÷rr& 4n'ös? Îû Ïä!$yJ¡¡9$# `s9ur ÆÏB÷sR y7ÍhÏ%ãÏ9 4Ó®Lym tAÍit\è? $uZøn=tã $Y7»tFÏ. ¼çnättø)¯R 3
ö@è% tb$ysö7ß În1u ö@yd àMZä. wÎ) #Z|³o0 Zwqߧ ÇÒÌÈ
"Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu
hingga kamu (1) memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau
(2) kamu mempunyai sebuah
kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang
deras alirannya, atau (3) kamu
jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau (4)
kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau
(5) kamu mempunyai sebuah
rumah dari emas, atau (6) kamu
naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu
hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca". (QS. Isra: 90 – 93)
Isra’ Mi’raj adalah untuk untuk mwenghibur Rosululloh karena beliau ditinggalkan oleh orang2 yang
sangat disayanginya yang setia membela beliau dalam suka dan duka yaitu : istrinya tercinta, Khadijah, yang setia
menemani dan menghiburnya dikala orang lain masih mencemoohnya pamannya sendiri, Abu Thalib, yang (walaupun
kafir) tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi. Sehingga orang-orang kafir
Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan penyiksaannya kepada Nabi,
sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas kepala
Rasulullah SAW
Momentum sejarah tersebut
adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu, yaitu
peristiwa Isra' Mi'raj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh
Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds, lalu
dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak
dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia, dan jin. Semua itu
ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat
mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW
ßlã÷ès? èpx6Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur Ïmøs9Î) Îû 5Qöqt tb%x. ¼çnâ#yø)ÏB tûüÅ¡÷Hs~ y#ø9r& 7puZy
4.
malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS Al-maarij:4)
Mari kita
menghitung: Jarak tempuh tercepat dengan berkuda pada waktu itu 60 km/jam,
berarti jarak lurus yang
diiktibarkan dengan shalat kita adalah 50.000 th x 12 bulan x 30 hari x 24 jam
x 60 km = 25.920.000.000 km. Waktu yang dibutuhkan Malaikat uintuk
menempuh jarak itu adalah 1 hari = 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 detik. Maka kecepatan
malaikat adalah jarak di bagi waktu = 25.920.juta km dbagi 86.400 detik
adalah 300.000 km/detik = 3 x 108 m/s. Itu adalah sama
dengan kecepatan cahaya sesuai dengan fisika modern.
Sementara Rosyululloh pernah bersabda: ”Malaikat itu diciptan dari cahaya, dan jin
dari nyala api”
Momentum
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di
Palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha adalah peristiwa yang sangat
fenomenal dalam sejarah umat Islam. Mengapa demikian? Karena dari peristiwa
inilah Nabi Muhammad SAW memperoleh perintah ibadah wajib, yakni sholat lima waktu yang langsung dari Allah SWT.
Shalat
minimal mendidik 5 hal, yaitu:
1. Jujur,
tidak mungkin orang yang betul-betul shalatnya tidak jujur. Misalnya kalau
dihadapan istri shalat isya 4 rakaat,
kalau tidak dikorupsi jadi 2 rakakat. Kalau ini diterApkan dalam kehidupan
sehari-hari tentu tidak ada orang yang korupsi.
2. Disiplin
(tepat waktu), karena shalat harus dilakukan pada waktunya kecuali dalam
keadaan darurat.
3. Tawadhu’
(tidak sombong), karena pada waktu kita shalat kedudukan anggota tubuh kita
tidak ada yang istimewa. Walaupun kepala kita naggota tubuh kita yang paling
atas dan paling istimewa, tapa pada waktu sujud, kerpala dan kaki kedudukannya
sederajat. Artinya dihadapan Alloh kedudukan manusia sederajat, tidak ada
perbedan antara pejabat dan rakyat jelata, tidak ada perbedaan anatara orang
kaya dan orang miskin dan seterusnya.
4. Ikhlas,
shalat dilalakukan dengan niat lillahi taala. Artinya segala aktivitas kita
yang baik yang dilakukan dengan lillahi taala akan dicatat sebagai amal shaleh
oleh Alloh SWT.
5. Sabar, dalam shalat kita dilatih sabar,
kalau kita tidak sabar,bila iman bacaannya panjang kita mungkin akan protes kepada ketua DKM imam itu jangan
dipakai lagi, karena bacaan shalatnya panjang
öãBù&ur y7n=÷dr& Ío4qn=¢Á9$$Î/ ÷É9sÜô¹$#ur $pkön=tæ (
w y7è=t«ó¡nS $]%øÍ (
ß`øtªU y7è%ãötR 3
èpt6É)»yèø9$#ur 3uqø)G=Ï9 ÇÊÌ
dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki
kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.(Thaha
132)
Manfaat sholat
ã@ø?$# !$tB zÓÇrré& y7øs9Î) ÆÏB É=»tGÅ3ø9$# ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (
cÎ) no4qn=¢Á9$# 4sS÷Zs? ÇÆtã Ïä!$t±ósxÿø9$# Ìs3ZßJø9$#ur 3
ãø.Ï%s!ur «!$# çt9ò2r& 3
ª!$#ur ÞOn=÷èt $tB tbqãèoYóÁs? ÇÍÎÈ
45.
bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan)
keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.(al Ankabut : 45)
#sÎ*sù ÞOçFøÒs% no4qn=¢Á9$# (#rãà2ø$$sù ©!$# $VJ»uÏ% #Yqãèè%ur 4n?tãur öNà6Î/qãZã_ 4
#sÎ*sù öNçGYtRù'yJôÛ$# (#qßJÏ%r'sù no4qn=¢Á9$# 4
¨bÎ) no4qn=¢Á9$# ôMtR%x. n?tã úüÏZÏB÷sßJø9$# $Y7»tFÏ. $Y?qè%öq¨B ÇÊÉÌÈ 103.
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.(An-Nisa 103)
Menurut
Dr Jalaluddin Rakhmat, salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj
yakni ketika Rasulullah SAW “berjumpa” dengan Allah SWT. Ketika itu, dengan
penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth
thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah
milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu
warahmatullahi wabarakaatuh”.
Mendengar
percakapan ini, para malaikat serentak mengumandangkan dua kalimah syahadat
Asyhadualla ilaaha illalloh wa asyhadu annaa muhammadarrosululloh . Maka, dari
ungkapan bersejarah inilah kemudian bacaan ini diabadikan sebagai bagian dari
bacaan shalat.
Selain
itu, Seyyed Hossein Nasr dalam buku ‘Muhammad Kekasih Allah’ (1993)
mengungkapkan bahwa pengalaman ruhani yang dialami Rasulullah SAW saat Mi’raj
mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang di jalankan umat islam
sehari-hari. Dalam artian bahwa shalat adalah mi’raj-nya orang-orang beriman. (Ashsholaatu
mi’rajul mulminin). Sehingga jika kita tarik benang merahnya, ada
beberapa urutan dalam perjalanan Rasulullah SAW ini.
Pertama, adanya penderitaan dalam perjuangan yang disikapi dengan kesabaran yang
dalam.
Kedua, kesabaran yang berbuah balasan dari Allah berupa perjalanan Isra Mi’raj
dan perintah shalat.
ketiga, shalat menjadi senjata bagi Rasulullah SAW dan kaum Muslimin untuk
bangkit dan merebut kemenangan. Ketiga hal diatas telah terangkum dengan sangat
indah dalam salah satu ayat Al-Quran, yang berbunyi
(#qãZÏètFó$#ur Îö9¢Á9$$Î/ Ío4qn=¢Á9$#ur 4
$pk¨XÎ)ur îouÎ7s3s9 wÎ) n?tã tûüÏèϱ»sø:$# ÇÍÎÈ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk.(Al-Baqoroh 45)
kesimpulan, bahwa jika perjalanan hijrah menjadi
permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai
penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi
“puncak” perjalanan seorang hamba menuju kesempurnaan ruhani. Dan shalat adalah
mi’rajnya orang yang beriman dengan cara berkomunikasi secara langsung kepada
Alloh 5 kali sehari.