Pages

Kamis, 18 November 2021

Kisah Ashabul Ukhdud

Kisah ini disebutkan dalam firman Allah,

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ (1) وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ (2) وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ (3) قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ (5) إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ (6) وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ (7) وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8) الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (9)


“(1)Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, (2)dan hari yang dijanjikan, (3)dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (4)Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (5)yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,(6) ketika mereka duduk di sekitarnya, (7)sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.(8) Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, (9)Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al Buruj: 1-9).

Ashhabul Ukhdud, yakni sekelompok rakyat pada masa pra-Islam yang beriman kepada Allah SWT. Hanya karena meyakini ajaran tauhid, mereka mengalami penyiksaan luar biasa. Penguasa setempat menghempaskan kaum tersebut, entah laki-laki, perempuan, tua maupun muda, ke dalam parit yang diisi kayu yang dibakar.

 Kisah ini diceritakan dalam HR. Muslim no. 3005, kisah ini terjadi pada jaman pra Islam, para ahli tafsir mengatakan terjadi pada pengikutnya Nabi Isya as. 

Kisah dalam hadist ini konon terjadi di daerah Najran,daerah perbatasan Arab Saudi dan Yaman. Terjadi kira kira 500 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Pelakunya seorang raja bernama Yusuf bin Syarhabil yang digelari orang Arab dengan Zu Nuwas. 

Kata dzu dalam bahasa Arab berarti ‘pemilik’, sedangkan nuwaas adalah sebutan untuk hiasan khas Yahudi ortodoks yang berupa rambut keriting dan dipasang di dekat kedua telinga (payots [Ibrani]; sidelocks [Inggris])

Korbannya adalah orang orang yang beriman kepada Alloh SWT yaitu seorang rahib/Pendeta, seorang pemuda yang beriman , seorang sahabat raja yang juga beriman, dan penduduk kerajaan yang beriman kepada Alloh karena pemuda tsb. 



Kisahnya diceritakan dalam Hadis Riwayat Muslim sebagai berikut, 

Ketika menceritakan kisah ini Rosululloh sampai mengucapkan na'uudzu billaahi mkn dzalik

(1)Penyihir kerajaan yang sudah tua mencari pemuda penggantinya

Penyihir kerajaan yang sudah tua mengajarkan seorang Pemuda ilmu sihir sebagai pengganti nya. Di jalan ketemu rahib dan mendengar nasehat rahib sehingga takjub. Karena sering terlambat datang ke penyihir maka dia disiksa. 

(2) Pemuda membunuh binatang besar, menyembuhkan penyakit kulit dan buta

Suatu hari di perjalanan ada binatang besar menggalangi jalan. Dia ingin membuktikan ilmu siapa yang paling hebat. Akhirnya dia berdoa atas nama Tuhan rahib dan bintang ini dilempar dan mati. 

Lalu pemuda ini bisa menyembuhkan orang buta, penyakit kulit dan penyakit lainnya. Dia menyembuhkan sahabat raja yang buta dengan syarat beriman kepada Alloh. Dan sembuh. 

(3) Sahabat raja dan rahib digergaji sampai terbelah duakepalanya

Raja bertanya kepada sahabat nya siapa yang menyembuhkan. Sahabat nya menjawab robbku. Apakah kamu mempunyai rabb selain aku. Iya robbku dan robbmu yaitu Alloh SWT. 

Sahabatnya disiksa dan di suruh memanggil pemuda yang menyuruh dia beriman dan sembuh. 
Pemuda datang dan mengatakan bukan saya menyembuhkan tapi Alloh SWT. 

Pemuda disiksa dan diminta nemanggil rahib. 
Sahabat raja, Pemuda dan rahib diminta kembali keajaran raja. Tapi mereka menolak. 

Sahabat dan rahib dibelah kepalanya sampai terbelah dua. 

(4)Pemuda mau dilemparkan dari atas gunung dan ditenggelamkan di tengah lautan

(1)Pertama pemuda  dibawa pasukan raja ke atas gunung untuk dilemparkan ke bawah. Tapi karena doanya terjadi gempa. Semua pasukan mati dan Pemuda itu selamat. 

Pemuda kembali pada raja. 

(2) Raja memerintahkan pasukannya membawa pemuda naik perahu dan ditenggelamkan ditengah laut. Karena doa pemuda itu perahu terbalik dan semua pasukan raja meninggal pemuda selamat. 

Pemuda kembali pada raja untuk kedua kalinya. 

Dia bilang raja tidak akan bisa membunuhnya kecuali satu syarat yaitu , Raja harus mengumpulkan rakyatnya  di atas bukit, lalu menyalib nya diatas pelepah dan memanahbya dengan panah yang ada ditempat panah pemuda tsb..
Lalu mn engucapkan:"Bismillaahi robbil ghulam, dengan nama Alloh Robb pemuda ini

(5) Pemuda meninggal tapi semua rakyatnya beriman

Pemuda di panah mengenai pelipisnya dan meninggal. Tapi rakyatnya yang menyaksikan berkata:"Kami beriman dengan Robb pemuda ini, Kami beriman dengan Robb pemuda ini. 

Kemudian raja memerintahkan penduduknya membuat parit. Kedalam parit dimasukkan kayu bakar. Kayu bakar dinyakakan

(6) Orang beriman diberi dua pilihan, kembali kepada agama raja, atau tetap beriman kepada Alloh SWT. Kalau tetap beriman akan dimasukkan kedalam parit dengan kayu bakar yang menyala

Semua orang beriman ketika ditanya mereka tetap teguh menyatakan beriman kepada Alloh. Ketika diperintahkan masuk ke dalam parit mereka pun masuk. 

(7)Kisah bayi bicara

Yang paling mengharukan diakhir hadist ini adalah kisah seorang ibu yang menggendong bayinya. 

Ibu ini sempat takut ketika diperintahkan si raja untuk masuk ke dalam kobaran api. Namun, anaknya yang masih dalam buaian, atas izin Allah SWT, berkata kepadanya, “Duhai, Ibu, bersabarlah, karena engkau sesungguhnya di atas kebenaran."(HR. Muslim no. 3005).

Ini adalah salah satu. kisah dari 4 orang bayi yang bisa berbicara, selain Nabi Isa as ketika bayi,  bayi perempuan yang memfitnah Juraij dan bayi yang digendong ibunya dan berbicara membantah karena dia tidak mau seperti orang yang gagah berkuda padahal dia sombong tapi ingin seperti perempuan yang dituduh berzina padahal tidak

Jumat, 05 November 2021

Kbutbah

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hadirin rohimakumulloh 

Hasil survey ust. Komarudin pensiunan RS Islam Jakarta bagian kerohanian.
Beliau bertugas untuk mentalkinkan orang yang sakaratul maut dengan membimbing membaca  kalimat Laa Ilaaha illalloh.
Dari 1000 orang yang dia bimbing hanya 70 orangyang mampu membaca kalimat tahlil tsb diakhir hayatnya.
Kemudian Ust Komaruddin  bertanya kapada  70 keluarga  tsb  apa saja kegiatan sehari  hari almarhum ini semasa hidupnya.
Ternyata jawaban dari pihak keluarga tsb hampir sama yaitu
1. Almarhum semasa hidupnya  selalu  menjaga sholatnya
2. Almarhum selalu membaca alquran
3. Almarhum selalu ikhlas dan istiqomah bersedekah  meskipun hanya Rp 5.000, per hari
4. Almarhum Tidak memakan harta dengan cara batil
5. Almarhum tidak memutuskan tali silaturahim dengan siapapun

Snolat adalah amalan yang pertama dihisab di hari kiamat
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Sholat sunah rawatib yang paling utama adalah rawatib  sholat dzuhur  dan shubuh

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ  
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka." (HR. 
“Dua raka’at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725). 
Jika keutamaan salat sunah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.
 Hasirin rohimakumulloh 
Kita terutama yang berusia lanjut teutama yang sudah 60 tahun ke atas, 
Mari koreksi diri apakah sholat kita selama kita hidup sudah benar atau belum. Hanya kita sendiri yang tahu. Sudah benarkah rukun sholat kita dari takbirotul ihrom sampai salamnya. alfatihahnya, ruku'nya sujudnya  dll.
Kalau ini sudah benar insyaalloh sholat kita diterima  oleh Alloh swt.

Ada tiga kelompok orang yang sholatnya tidak diterima atau di tolah oleh Alloh swt

Didalam sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَ6وْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬
“Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).
Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya.
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya.
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan).
(HR Ibnu Majah I/311 no 971 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykat Al-Mashobiih no 1128)
(1) Imam yang Dibenci
 رَجُلٌ  أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ 
(Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya)
Imam disini bisa bermakna dua :

1. Imamatun Sughro (Imam Kecil) adalah imam shalat.
Apabila dia maju dan makmum tidak suka maka imam tersebut shalatnya tidak diterima.
Tentu ketidaksukaannya beralasan syar'i bukan alasan karena panjang ayatnya atau ruku'nya, tetapi karena dia fasiq, jahil dan pelaku bid'ah.

2. Imamatun Kubra (Pemimpin Umat) baik sulthan, khilafah, gubernur, presiden dst.
Apabila jadi pemimpin yang tidak dicintai rakyatnya karena tidak amanah dan ketidakadilannya maka shalatnya tidak diterima bahkan bila dia berkhianat maka dia tidak mencium bau surga.
Ketidaksukaan tentu juga karena alasannya syar'i seperti diatas (fasiq, jahl, pelaku bid'ah)

(2) Istri Tidur Membuat Marah Suaminya
 وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah, murka, tidak suka kepadanya dan bila mati dalam keadaan tersebut maka shalatnya tidak diterima.

Ulamapun (Imam al Muzhir) berpendapat itupun juga sebaliknya bisa terjadi pada suami gara gara tidak melakukan kewajibannya sebagai suami pada istri (makan, pakaian, tempat tinggal, perhatian, dan pendidikan).
Marah yang tidak diterima shalatnya tentu dengan alasan yang dibenarkan secara agama. yaitu kewajiban suami dan istri tidak dilakukan dengan baik. Maka menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengajari ilmu berumah tangga tentang kewajiban menjadi suami dan istri dalam Islam.
(3) Dua Saudara yang  memutuskan silaturahim
وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan)/berkonflik/bertikai. 
Baik saudara kandung atau saudara semuslim karena semua orang mukmin adalah ikhwah
لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ. (مُتَّفَقٌ عليهِ)
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk menghajr (memboikot) saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam.”
(Muttafaqun ‘alaih, diriwayatkan oleh Imām Bukhari dan Imam Muslim)
Maka walaupun shalatnya banyak sekali tetapi semasa hidup mereka bertikai maka shalatnya tidak diterima tidak terangkat. Bahkan tidak memutus persaudaraan tidak diterima amalannya dan tidak masuk surga.
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)”
(Mutafaqun ‘alaihi)

Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Telah dibukakan pintu-pintu surga setiap hari Senin dan Kamis. Maka seluruh hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sama sekali akan diberi ampunan oleh Allah, kecuali seorang yang dia punya permusuhan antara dia dengan saudaranya.”
Maka dikatakan kepada para malaikat:
“Tangguhkanlah (dari ampunan Allah) 2 orang ini sampai mereka berdua damai.”
(HR Muslim no. 2565)
وعن أبي خراش السلمي رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ
Dari Abu Khirash As-Sulamiy radhiyallahu ‘anhu :
Sesungguhnya dia mendengar dari Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang memboikot/menghajr saudaranya selama setahun maka seakan akan dia telah menumpahkan darah saudaranya.”
(HR Ahmad 17935, Abu Dawud 4915)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Tiga golongan ya g sholatnya ditolak

Assalamu'alaikum W
Hadirin rohimakumulloh 

Rosululloh saw pernah besabda

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Makanya Rosyululloh 

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ
Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim no. 2162)

Hasil survey tentang tahlil
Hasil survey ust. Komarudin pensiunan RS Islam Jakarta bagian kerohanian.
Beliau bertugas untuk mentalkinkan orang Islam yang sakaratul maut dengan membimbing membaca  kalimat Laa Ilaaha illalloh.

Dari 1000 orang yang dia bimbing hanya 70  mampu membaca kalimat tahlil tsb diakhir hayatnya.

Kemudian Ust Komaruddin  bertanya kapada  70 keluarga  tsb  apa saja kegiatan sehari  hari almarhum ini semasa hidupnya.
Ternyata jawaban dari pihak keluarga tsb hampir sama yaitu

1. Almarhum semasa hidupnya  selalu  menjaga sholatnya
2. Almarhum selalu membaca alquran
3. Almarhum selalu ikhlas dan istiqomah bersedekah  meskipun hanya Rp 5.000, per hari
4. Almarhum Tidak memakan harta dengan cara batil
5. Almarhum tidak memutuskan tali silaturahim dengan siapapun

Pada kesempatannya  ini saya hanya membahas satu saja yaitu menjaga  sholat.

Jenis sholat
1. Sholat khoosyi’uun(khusyu')
ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
Orang orang khusyu' dalam sholatnya(Al ukmunun 2)

2. Sholat hafidzuun
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ     ٩
       orang yang memelihara salatnya (almukminun 9)

3. Sholat daimun
ٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَآئِمُونَ
Orang orang yang tetap dalam melaksakan sholatnya.(almaarij 34)

أَحَبَ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ 
 Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim)

4. Sholat kusala

5 إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka mengingat Allah kecuali sedikit sekali (Qs. an-Nisa: 142

Sholat ibadah paling utama

Hadirin rohimakumulloh
Sholat adalah ibadah yang paling utama karena sholat adalah amalan yang pertama dihisab di hari kiamat
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Sholat berjamaah yang paling utama
Sholat wajib berjammah yang paling utama adalah sholat Isya' dan sholat shubuh

 Nabi Saw telah bersabda, “Barangsiapa shalat Isya secara berjamaah, maka seakan-akan ia mengerjakan shalat separoh malam hari; dan barangsiapa mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah, maka seakan-akan ia mengerjakan shalat semalam penuh.” (HR. Muslim)

Dalam hadits yang lain Nabi Saw. telah bersabda, “Sembahlah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya; dan anggaplah dirimu akan mati (besok). Hendaknya engkau merasa takut akan doanya orang yang teraniaya, sebab doanya pasti dikabulkan. Periharalah shalat Subuh dan shalat Isya, datanglah untuk berjamaah pada kedua shalat tersebut karena jika kalian mengetahui pahala yang terdapat pada kedua shalat itu niscaya kalian akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Thabrani melalui Darda).

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, "Shalat terberat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang Allah siapkan dalam kedua shalat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk menjadi imam shalat, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir shalat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka." (HR Muslim).

Sholat rawatib yang paling  utama
Sholat sunah rawatib yang paling utama adalah rawatib  sholat dzuhur  dan shubuh

1. Qobliyah dan badiyah zuhur
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ  
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka." (HR. Abu Dawud 1269, Tirmidzi 428, An-Nasai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani) 

2. Sholat fajar (qobliyah shubuh) 
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا 
Dua raka’at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725). 

Jika keutamaan salat sunah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.
Inna quraanal fajri kaana masyhuuda, sesungguhnya sholat shubuh disaksikan para malaikat

Hadirin rohimakumulloh 
Kita terutama yang berusia lanjut teutama yang sudah 60 tahun ke atas, 
Mari koreksi diri apakah sholat kita selama kita hidup sudah benar atau belum. Hanya kita sendiri yang tahu. Sudah benarkah wudhu' kita sholat kita dari takbirotul ihrom sampai salamnya. alfatihahnya, ruku'nya sujudnya  dll.
Kalau ini sudah benar insyaalloh sholat kita diterima  oleh Alloh swt.

Tiga golongan yang sholatnya ditolak

Hadirin ikhwanul mukminin rohimakumulloh
Ada tiga kelompok orang yang sholatnya tidak diterima atau di tolak oleh Alloh swt

Didalam sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬
Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).
Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya.
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya.
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan).
(HR Ibnu Majah I/311 no 971 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykat Al-Mashobiih no 1128)

(1) Imam yang Dibenci
رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ  
Imam disini bisa bermakna dua :
1. Imamatun Sughro (Imam Kecil) adalah imam shalat.
Apabila dia maju dan makmum tidak suka maka imam tersebut shalatnya tidak diterima.
Tentu ketidaksukaannya beralasan syar'i bukan alasan karena panjang ayatnya atau ruku'nya, tetapi karena dia fasiq, jahil dan pelaku bid'ah.
2. Imamatun Kubra (Pemimpin Umat) baik sulthan, khilafah, gubernur, presiden dst.
Apabila jadi pemimpin yang tidak dicintai rakyatnya karena tidak amanah dan ketidakadilannya maka shalatnya tidak diterima bahkan bila dia berkhianat maka dia tidak mencium bau surga.
Ketidaksukaan tentu juga karena alasannya syar'i seperti diatas (fasiq, jahl, pelaku bid'ah)
(2) Istri Tidur Membuat Marah Suaminya
 وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah, murka, tidak suka kepadanya dan bila mati dalam keadaan tersebut maka shalatnya tidak diterima.
Ulamapun (Imam al Muzhir) berpendapat itupun juga sebaliknya bisa terjadi pada suami gara gara tidak melakukan kewajibannya sebagai suami pada istri (makan, pakaian, tempat tinggal, perhatian, dan pendidikan).
Marah yang tidak diterima shalatnya tentu dengan alasan yang dibenarkan secara agama. yaitu kewajiban suami dan istri tidak dilakukan dengan baik. Maka menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengajari ilmu berumah tangga tentang kewajiban menjadi suami dan istri dalam Islam.
(3) Dua Saudara yang  memutuskan silaturahim
وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan)/berkonflik/bertikai. 
Baik saudara kandung atau saudara semuslim karena semua orang mukmin adalah ikhwah
لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ. (مُتَّفَقٌ عليهِ)
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk menghajr (memboikot) saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam.”
(Muttafaqun ‘alaih, diriwayatkan oleh Imām Bukhari dan Imam Muslim)
Maka walaupun shalatnya banyak sekali tetapi semasa hidup mereka bertikai maka shalatnya tidak diterima tidak terangkat. Bahkan tidak memutus persaudaraan tidak diterima amalannya dan tidak masuk surga.
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)”
(Mutafaqun ‘alaihi)
Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Telah dibukakan pintu-pintu surga setiap hari Senin dan Kamis. Maka seluruh hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sama sekali akan diberi ampunan oleh Allah, kecuali seorang yang dia punya permusuhan antara dia dengan saudaranya.”
Maka dikatakan kepada para malaikat:
“Tangguhkanlah (dari ampunan Allah) 2 orang ini sampai mereka berdua damai.”
(HR Muslim no. 2565)
وعن أبي خراش السلمي رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ
Dari Abu Khirash As-Sulamiy radhiyallahu ‘anhu :
Sesungguhnya dia mendengar dari Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang memboikot/menghajr saudaranya selama setahun maka seakan akan dia telah menumpahkan darah saudaranya.”
(HR Ahmad 17935, Abu Dawud 4915)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.