Pages

Jumat, 05 November 2021

Kbutbah

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Hadirin rohimakumulloh 

Hasil survey ust. Komarudin pensiunan RS Islam Jakarta bagian kerohanian.
Beliau bertugas untuk mentalkinkan orang yang sakaratul maut dengan membimbing membaca  kalimat Laa Ilaaha illalloh.
Dari 1000 orang yang dia bimbing hanya 70 orangyang mampu membaca kalimat tahlil tsb diakhir hayatnya.
Kemudian Ust Komaruddin  bertanya kapada  70 keluarga  tsb  apa saja kegiatan sehari  hari almarhum ini semasa hidupnya.
Ternyata jawaban dari pihak keluarga tsb hampir sama yaitu
1. Almarhum semasa hidupnya  selalu  menjaga sholatnya
2. Almarhum selalu membaca alquran
3. Almarhum selalu ikhlas dan istiqomah bersedekah  meskipun hanya Rp 5.000, per hari
4. Almarhum Tidak memakan harta dengan cara batil
5. Almarhum tidak memutuskan tali silaturahim dengan siapapun

Snolat adalah amalan yang pertama dihisab di hari kiamat
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Sholat sunah rawatib yang paling utama adalah rawatib  sholat dzuhur  dan shubuh

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ  
Artinya: "Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka." (HR. 
“Dua raka’at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725). 
Jika keutamaan salat sunah fajar saja demikian adanya, bagaimana lagi dengan keutamaan salat subuh itu sendiri.
 Hasirin rohimakumulloh 
Kita terutama yang berusia lanjut teutama yang sudah 60 tahun ke atas, 
Mari koreksi diri apakah sholat kita selama kita hidup sudah benar atau belum. Hanya kita sendiri yang tahu. Sudah benarkah rukun sholat kita dari takbirotul ihrom sampai salamnya. alfatihahnya, ruku'nya sujudnya  dll.
Kalau ini sudah benar insyaalloh sholat kita diterima  oleh Alloh swt.

Ada tiga kelompok orang yang sholatnya tidak diterima atau di tolah oleh Alloh swt

Didalam sebuah hadist yang bersumber dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَ6وْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬
“Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).
Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya.
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya.
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan).
(HR Ibnu Majah I/311 no 971 dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykat Al-Mashobiih no 1128)
(1) Imam yang Dibenci
 رَجُلٌ  أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ 
(Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya)
Imam disini bisa bermakna dua :

1. Imamatun Sughro (Imam Kecil) adalah imam shalat.
Apabila dia maju dan makmum tidak suka maka imam tersebut shalatnya tidak diterima.
Tentu ketidaksukaannya beralasan syar'i bukan alasan karena panjang ayatnya atau ruku'nya, tetapi karena dia fasiq, jahil dan pelaku bid'ah.

2. Imamatun Kubra (Pemimpin Umat) baik sulthan, khilafah, gubernur, presiden dst.
Apabila jadi pemimpin yang tidak dicintai rakyatnya karena tidak amanah dan ketidakadilannya maka shalatnya tidak diterima bahkan bila dia berkhianat maka dia tidak mencium bau surga.
Ketidaksukaan tentu juga karena alasannya syar'i seperti diatas (fasiq, jahl, pelaku bid'ah)

(2) Istri Tidur Membuat Marah Suaminya
 وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ
Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah, murka, tidak suka kepadanya dan bila mati dalam keadaan tersebut maka shalatnya tidak diterima.

Ulamapun (Imam al Muzhir) berpendapat itupun juga sebaliknya bisa terjadi pada suami gara gara tidak melakukan kewajibannya sebagai suami pada istri (makan, pakaian, tempat tinggal, perhatian, dan pendidikan).
Marah yang tidak diterima shalatnya tentu dengan alasan yang dibenarkan secara agama. yaitu kewajiban suami dan istri tidak dilakukan dengan baik. Maka menjadi kewajiban kita sebagai orang tua untuk mengajari ilmu berumah tangga tentang kewajiban menjadi suami dan istri dalam Islam.
(3) Dua Saudara yang  memutuskan silaturahim
وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪‬‬‬‬‬
Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan)/berkonflik/bertikai. 
Baik saudara kandung atau saudara semuslim karena semua orang mukmin adalah ikhwah
لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ. (مُتَّفَقٌ عليهِ)
“Tidak halal bagi seorang muslim untuk menghajr (memboikot) saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam.”
(Muttafaqun ‘alaih, diriwayatkan oleh Imām Bukhari dan Imam Muslim)
Maka walaupun shalatnya banyak sekali tetapi semasa hidup mereka bertikai maka shalatnya tidak diterima tidak terangkat. Bahkan tidak memutus persaudaraan tidak diterima amalannya dan tidak masuk surga.
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidaklah masuk surga orang yang suka memutus, ( memutus tali silaturahmi)”
(Mutafaqun ‘alaihi)

Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“Telah dibukakan pintu-pintu surga setiap hari Senin dan Kamis. Maka seluruh hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sama sekali akan diberi ampunan oleh Allah, kecuali seorang yang dia punya permusuhan antara dia dengan saudaranya.”
Maka dikatakan kepada para malaikat:
“Tangguhkanlah (dari ampunan Allah) 2 orang ini sampai mereka berdua damai.”
(HR Muslim no. 2565)
وعن أبي خراش السلمي رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : مَنْ هَجَرَ أَخَاهُ سَنَةً فَهُوَ كَسَفْكِ دَمِهِ
Dari Abu Khirash As-Sulamiy radhiyallahu ‘anhu :
Sesungguhnya dia mendengar dari Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang memboikot/menghajr saudaranya selama setahun maka seakan akan dia telah menumpahkan darah saudaranya.”
(HR Ahmad 17935, Abu Dawud 4915)
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar