Pages

Selasa, 15 Juni 2010

PENIPUAN DAN BERBAGAI TRIKNYA

Ketika saya sedang istirahat membaca koran di kamar sore ini tiba-tiba terdengar suara telpon rumah berdering. Telpon diangkat oleh anak saya dan setelah terdengar perbincangan dengan si penelpon, anak saya memanggil saya bahwa aa telapon buat saya.

Saya bangun dari tempat tidur dan menerima telpon tersebut. Ternyata telpon tersebut adalah dari pengurus Masjid (kebetulan saya ketua DKM) yang memberitahukan bahwa ada seorang laki-laki yang mengaku musyafir dari Subang yang mau ke rumah saudaranya di Caringin kehabisan ongkos dan mau izin menginap di Masjid.
Lalu saya katakan tanyakan orang tersebut punya KTP tidak. Petugas Masjid mengatakan tidak. Kalau tidak jangan diizinkan tidur di Masjid karena kemungkinan orang tersebut hanya pura-pura dan ingin menipu saja. Petugas Masjid mengatakan lagi bahwa orang tersebut sudah diberi makan. Kemudian saya katakan kalau dia ngotot antar saja ke kantor Koramil. Kemudian setelah mengucapkan salam telponpun di tutup.
Ketika azan magrib berkumanang saya berangkat ke Masjid dan setelah sampai di Masjid saya menanyakan orang tersebut. Dan saya katakan lagi tidak boleh tidur di Masjid. Suruh saja tidur di Gedung serbaguna RW.
Kisah di atas adalah salah satu kisah yang patut dicurigai sebagai trik untuk melakukan penipuan. Berbagai trik penipuan sudah saya alami antara lain:
  1. Suatu hari sehabis magrib datang ke rumah saya seorang ibu-ibu sambil menangis yang memohon bantuan kekurangan biaya untuk menebus obat anaknya yang lagi sakit di apotek. Ternyata perempuan itu aalah penipu karena katanya sudah beberapa orang yang tertipu dengan ciri dan modus yang sama.
  2. Suatu sore di bulan Ramadhon ketika saya sedang nonton TV terdengar ada orang yang mengetuk pintu. Setelah pintu dibuka, maka orang tersebut saya persilahkan masuk. Ketika tamu telah duduk saya tanyakan maksud kedatangannya. Dia mengaku seorang muallaf dengan menunjukkan fotocopy surat muallafnya memohon bantuan biaya hidup. Karena kasihan akhirnya saya beri bantuan dan pada waktu pembagian zakat fitrah saya berikan juga. Ternyata orang terebut juga penipu dan suka datang ke mana-mana terutama ketua DKM. Sudah banyak yang tertipu.
  3. Modus berikutnya adalah pura-pura kekurangan ongkos pulang ke Jawa. Suatu malam datanglah serombongan keluarga dengan dua anak yang masih bayi. Orang terebut bercerita bahwa dia sekelurga ketika mau pulang ke Jawa dari Jakarta istrinya melahirkan di Sumedang. Setelah anaknya besar mau pulang ke Jawa tapi tidak punya ongkos maka memohon bantuan kepada ketua DKM karena katanya Masjid pasti banyak uangnya. Karena sudah curiga tidak saya kasih apa-apa kecuali makan.
  4. Modus lain adalah untuk membayar tunggakan uang sekolah anak. Habis magrib hujan cukup lebat. Karena lebatnya hujan maka saya tidak sholat magrib di Masjid. Ketika saya sedang membaca Qur'an tiba-tiba terengar pintu di ketuk. Setelah dibuka ternyata seorang bapak-bapak memakai batik. Saya tanyakan maksud kedatangannya, katanya memohon bantuan untuk membayar tunggakan biaya sekolah anaknya. Karena mengaku tetangga beda RW dengan fotocopy kartu keluarganya akhirnya saya kasih bantuan. Ter nyata juga penipu.
  5. Suatu sore ada ibu-ibu dengan 3 anaknya menggedor-gedor pintu gerbang ke halaman. Kebetulan saya ada di rumah sore itu maka saya buka gerbangnya. Ternyata ibu-ibu itu dengan 3 anaknya meminta bantuan karena suaminya mau dioperasi katarak tapi tidak ada biaya. Saya katakan kalau mau operasi katarak tidak usah bayar karena gratis terutama bagi orang yang tidak mampu. Kalau perlu saya antarkan ke ketua RT saya. Karena ketua Rt saya bagian operasi katarak di Cicendo. Ibu-ibu itu tetap ngotot. Tapi tidak saya beri karena saya sudah tahu pasti orang itu mau menipu.
Demikianlah berbagai trik penipuan yang pernah saya alami. Hati-hati kalau ada orang yang meminta sumbangan atau bantuan dengan modus di atas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar