Definisi hati.
Pertama:
Hati nurani berasal dari bahasa Latin yaitu Conscientia yang berarti kesadaran. Hati nurani juga bisa diistilahkan sebagai suara hati, suara batin, atau kata hati.
Jika didefinisikan secara luas, hati nurani adalah kesadaran moral yang tumbuh di dalam hati manusia dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Hati nurani erat kaitannya dengan kesadaran diri. Dalam artian, seseorang yang mempunya hati nurani berarti ia memiliki kesadaran untuk membedakan antara tindakan yang benar atau haq dan salah atau batil. Biasanya hati nurani muncul dalam bentuk bisikan halus yang datang dari jiwa paling dalam, hanya sepintas, bersifat jujur dan intuitif (pemahaman sesuatu tanpa penalaran rasional)
Kedua:
Dalam bahasa Arab hati adalah qolbun.
Qolbun adalah Hati nurani yang menerima limpahan cahaya kebenaran Ilahiah dan bersipat kondisional dan tidak memiliki pengertian yang statis dalam arti qolbun busa berubah ubah, tidak konsisten, berganti ganti dan bisa di bolak balik atau berpaling .
Qolbu merupakan tempat didalam wahana jiwa manusia yang merupakan titik sentral atau awal segala awal yang menggerakan perbuatan manusia yang cenderung kepada kebaikan dan keburukan.
Ketiga:
Menurut Imam Ghozali, hati adalah raja dalam kerajaan tubuh manusia.. Semua tingkah laku manusia diperintahkan oleh hati. Tangan, kaki, mulut, telinga, hidung, otak dan fikiran semuanya bekerja atas perintah hati.
Baik dan buruknya tingkah laku manusia tergantung hatinya.
Ke empat:
Menurut Imam Ghozali juga bahwa hati ibarat kaca. Putih dan bersih dan dapat ditembus atau dibiaskan oleh cahaya. Makanya hati yang bersih atau suci mudah menerima nasehat atau menjalankan perintah Alloh dan menjauhi larangannya. Ikhlas dalam beribadah dan tidak terkena penyakit hati
Bila manusia berbuat dosa maka dalam hatinya menempel setitik noda. Makin banyak dosa seseorang maka makin banyak nodanya dan akhirnya nenutupi hatinya. Dan hatinya menjadi hitam dan gelap sehingga tidak bisa menerima nasehat dan meninggalkan perintah Alloh dan mengerjakan larangannya.
Hatinya kotor dan penuh penyakit sepert iri hati, dengki, ujub, ria', takabur dan lain lain.
Kelima:
Menurut ilmu Fisika, hati manusia adalah bersifat seperti gelombang. Merambat dan mempunyai frekuensi dan Periode . Frekuensi adalah banyaknya getaran perdetik. Makanya hati bergetar.
Makanya dua hati manusia bisa berpadu bila memiliki frekuensi yang sama sehingga terjadi interferensi. Perpaduan dua hati yang frekuensinya sama, itulah yang disebut kemistri. Bila interferensinya saling menguatkan itulah namanya saudara, atau suami istri atau keluarga.
Bila banyak hati yang berinterferensi dengan frekuensi yang sama maka jadilah persaudaraan ( ukhuwah islamiyah)
Makanya bila insan yang saling jatuh cinta atau berikasih bila bertemu hatinya bergetar dengan kuat karena interferensi saling menguatkan.
Sebaliknya bila saling bermusuhan maka terjadilah amarah karena interferensi saling melemahkan.
1. Hadist tentang hati
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ
وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di di tubuh manusia terdapat segumpal daging. bila ia bagus, seluruh tubuh bagus. bila ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).
2. Alloh tidak melihat wajah
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَشَارَ بِأَصْبَعِهِ إِلَى صَدْرِهِ
Artinya:“Sesungguhnya Allah tak melihat kepada jasad atau bentuk kita, akan akan tetapi Dia melihat kepada hati kita”, beliau menunjuk ke dadanya dengan telunjuknya.” (Muslim)
3 Jenis jenis hati
Menurut riwayat dari Abi Sa’id RA, terdapat empat macam hati yang disebutkan oleh baginda Rasulullah SAW. Hadits ini bisa dijumpai juga dalam sebuah buku yang berjudul Kitab al-Kabair, karangan Syeikh Imam Abi al-Hasan Muhammad bin Abdul Wahab.
Pertama, Qalbun Ajrad (hati yang murni), yaitu hati laksana lentera yang memancarkan cahaya. Hati ini membuka pintu-pintunya untuk mendengar dan menerima kebenaran (alhaq).
Itulah hati orang-orang Mukmin yang menjalankan ketaatan kepada Allah dan RasulNya secara konsisten. Jenis hati ini disebut juga sebagai Qalbun Shaleh (hati yang sehat atau qolbun salim).
Ash-Shu`arā':88
- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
Ash-Shu`arā':89
- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Kedua, Qalbun Aghlaf, hati yang keras dan tertutup untuk menerima kebenaran dan petunjuk dari Allah. Ia disebut juga sebagai Qolbun Mayyit (hati yang mati) karena tidak mengenal dan mengakui Allah sebagai Tuhan. Ini adalah hati orang orang kafir.
Al-Baqarah:6
- Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Al-Baqarah:7
- Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Ketiga, Qalbun Maridh (hati yang sakit) karena terdapat penyakit atau virus yang menyerangnya, yaitu berupa fitnah syahwat (nafsu) dan shubhat (sikap ragu) dengan motivasi syaitan yang terkutuk.
Qalbun Maridh dibagi 2
1.Qalbun Mankus (hati yang terbalik). Yaitu hati orang-orang munafik. Hati ini sebetulnya mengetahui kebenaran Islam sebagai agama samawi, akan tetapi ia berbuat inkar. Bahkan ia memusuhi dan menghalang-halangi orang lain untuk mengikuti kebenaran tersebut.
Al-Baqarah:10
- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
2.Qalbun Mushaffah. Yaitu, hati yang di dalamnya terdapat dua unsur sekaligus, keimanan dan kemunafikan. Kedua unsur ini saling tarik-menarik sehingga terkadang hati tersebut condong dan dekat kepada keimanan dan terkadang kepada kekufuran, tergantung kepada salah satu yang mendominasinya
Sebagai bahan muhasabah diri, masing-masing di antara kita dapat mengetahui secara jujur dan objektif, tipe hati manakah yang sebenarnya kita miliki dari keempat macam hati di atas.
4. Doa agar diberi keteguhan hati
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya ia Sempat mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari demikian jari Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memalingkan hati manusia menurut kehendak-Nya.”
Seusai itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa;
“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubanaa ‘ala tho’atik” [Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu] (HR. Muslim ).
Doa Nabi shallallahu ‘alahi wasallam yang sering beliau ucapkan Yaitu,
اَللَّهُمَّ مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
“Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku ini di agama-Mu”
Dan di antara doa beliau juga Yaitu,
وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيْمًا
“Aku memohon kepada-Mu hati yang Higienis.” (HR Ahmad, At- Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mempunyai tipe hati yang pertama, yaitu hati yang murni atau suci dan sehat. Di antara kuncinya adalah mengamalkan do’a yang diajarkan al-Quran, sebagaimana disebutkan di atas.