Pages

Jumat, 09 Juli 2010

ISRA' MI'RAJ 1431 H

Peristiwa Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds, lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia, dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW. Pada waktu Rosululloh menceritakan itu kepada Kaum Quraisy tidak ada orang yang percaya kepadanya.

"malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS Al-maarij:4)

Mari kita menghitung: Jarak tempuh tercepat dengan berkuda pada waktu itu 60 km/jam, berarti jarak lurus yang diiktibarkan dengan shalat kita adalah 50.000 th x 12 bulan x 30 hari x 24 jam x 60 km = 25.920.000.000 km. Waktu yang dibutuhkan Malaikat uintuk menempuh jarak itu adalah 1 hari = 24 jam x 60 menit x 60 detik = 86.400 detik. Maka kecepatan malaikat adalah jarak di bagi waktu = 25.920.juta km dbagi 86.400 detik adalah 300.000 km/detik = 3 x 108 m/s. Itu adalah sama dengan kecepatan cahaya sesuai dengan fisika modern.

Sementara Rosyululloh pernah bersabda: ”Malaikat itu diciptan dari cahaya, dan jin dari nyala api”


Memang ada orang yang mengatakan kepada saya,:" pak ustadz kenapa kita mesti memperingati peristiwa Isra” Mi’raj padahal pada zaman Nabi tidak pernah diperingati?Saya jawab” Diadakan peringatan juga belum tentu kita ingat, apalagi tidak diadakan peringatan. Bahkan banyak orang yang tidak tahu hari sabtu tanggal 10 Juli 2010 besoki hari Libur apa” Memang pada jaman Rosululloh tidak ada peringatan Isra’ Mi’raj. Bahkan mungkin di negara asalnya agama Islampun mungkin tidak diperingati. Tapi inti kia mengadakan peringatan isra’ mi’raj ini bukan mengingatnya peristiwanya, tapi kita bertolabul ‘ilmi mengkaji hikmah-hikmah yang dapat dipetuk dari peristiwa tersebut, terutama Shalat 5 waktu, Bila seandainya shalat yang kita laksanakan 5 kali setiap hari kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya keadaan negara kita tidak akan terpuruk seperti sekarang ini.


Hari libur dalam memperingati Isra' dan Mi'raj seolah-oleh tertutup oleh berita-berita Video tidak senonoh yang konon diperankan oleh 3 orang yang mirip artis ( maaf tidak bermaksud syuudzon dan menuduh seseorang ), kasus-kasus korupsi dan piala dunia Bola kaki yang begitu dahsyat ditayangkan diberbagai media massa, TV, Koran, majalah dan Radio. Padahal ketiga hal tersebut erat kaitannya dengan dengan shalat 5 waktu yang diterima oleh Rosululloh pada peristiwa Isra'dan Mi'raj.


Coba perhatikan firman Alloh dalam Al Qur'an Surah Al Ankabut : 45:

"bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(al Ankabut : 45) .

Jadi kalau kita melaksanakan shalat 5 waktu dengan benar dan khusyuk tidak mungkin ada orang yang berbuat tidak senonoh, tidak mungkin ada orang yang berani melakukan korupsi, dan tentu saja tidak akan ada orang yang mau begadang sampai pagi untuk nonton bola sambil taruhan. Shalat bisa dijadikan perisai. Buat apa shalat kalau melakukan perbuatan tidak senonoh, buat apa sholat kalau korupsi, dan buat apa sholat kalau judi masih jalan terus

Kalau kita kaji Shalat minimal mendidik 5 hal, yaitu:

1. Jujur, tidak mungkin orang yang betul-betul shalatnya tidak jujur. Misalnya kalau dihadapan istri shalat isya 4 rakaat, kalau tidak dikorupsi jadi 2 rakakat. Kalau ini diterpkan dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak ada orang yang korupsi.

2. Disiplin (tepat waktu), karena shalat harus dilakukan pada waktunya kecuali dalam keadaan darurat.

3. Tawadhu’ (tidak sombong), karena pada waktu kita shalat kedudukan anggota tubuh kita tidak ada yang istimewa. Walaupun kepala kita naggota tubuh kita yang paling atas dan paling istimewa, tapa pada waktu sujud, kerpala dan kaki kedudukannya sederajat. Artinya dihadapan Alloh kedudukan manusia sederajat, tidak ada perbedan antara pejabat dan rakyat jelata, tidak ada perbedaan anatara orang kaya dan orang miskin dan seterusnya.

4. Ikhlas, shalat dilalakukan dengan niat lillahi taala. Artinya segala aktivitas kita yang baik yang dilakukan dengan lillahi taala akan dicatat sebagai amal shaleh oleh Alloh SWT.

5. Sabar, dalam shalat kita dilatih sabar, kalau kita tidak sabar,bila iman bacaannya panjang kita mungkin akan protes kepada ketua DKM imam itu jangan dipakai lagi, karena bacaan shalatnya panjang.


Maka oleh sebab itu marilah dengan memepringati Isra' dan MI'raj kita perbaiki shalat kita agar bisa menjadi perisai bagi kita dari perbuatan

keji dan munkar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar