KUPU-KUPU
Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan tidak bisa lebih jauh lagi
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, ia mengambil sebuah gunting dan memotong kekangan sisa dari kepompong itu. Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya.namun kupu-kupu itu mempunyai tubuh yang gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya karena ia berharap pada suatu saat sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga akan mampu menopang tubuh kupu-kupu itu yang mungkin akan berkembang
Namun semuannya tidak akan pernah terjadi, kenyataanya kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang
Yang tidak pernah bisa kita mengerti dari kebaikan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Allah untuk memaksa cairan dalam tubuh kupu-kupu itu masuk kedalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga ia bisa terbang begitu ia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.
Kesimpulannya adalah apapun kesulitan yang menimpa kita khususnya orang beriman sebenarnya sebagai ujian dari Alloh untuk menguji keimanan kita. Bila kesulitan itu bisa kita hadapi dengan penuh kesabaran dan diiringi doa dengan sholat pasti kita akan bisa melewatinya engan baik dan kita akan menjadi lebih kuat. Karena setiap beban yang ditimpakan oleh Alloh kepada kita adalah sesuai dengan kemampuan kita dan tingkat keimanan kita
Marilah kita perhatikan Firman Alloh dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 286 berikut:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar