Kisah ini disebutkan dalam firman Allah,
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ (1) وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ (2) وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ (3) قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ (5) إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ (6) وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ (7) وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8) الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (9)
“(1)Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, (2)dan hari yang dijanjikan, (3)dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (4)Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (5)yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,(6) ketika mereka duduk di sekitarnya, (7)sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.(8) Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, (9)Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al Buruj: 1-9).
Ashhabul Ukhdud, yakni sekelompok rakyat pada masa pra-Islam yang beriman kepada Allah SWT. Hanya karena meyakini ajaran tauhid, mereka mengalami penyiksaan luar biasa. Penguasa setempat menghempaskan kaum tersebut, entah laki-laki, perempuan, tua maupun muda, ke dalam parit yang diisi kayu yang dibakar.
Kisah ini diceritakan dalam HR. Muslim no. 3005, kisah ini terjadi pada jaman pra Islam, para ahli tafsir mengatakan terjadi pada pengikutnya Nabi Isya as.
Kisah dalam hadist ini konon terjadi di daerah Najran,daerah perbatasan Arab Saudi dan Yaman. Terjadi kira kira 500 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pelakunya seorang raja bernama Yusuf bin Syarhabil yang digelari orang Arab dengan Zu Nuwas.
Kata dzu dalam bahasa Arab berarti ‘pemilik’, sedangkan nuwaas adalah sebutan untuk hiasan khas Yahudi ortodoks yang berupa rambut keriting dan dipasang di dekat kedua telinga (payots [Ibrani]; sidelocks [Inggris])
Korbannya adalah orang orang yang beriman kepada Alloh SWT yaitu seorang rahib/Pendeta, seorang pemuda yang beriman , seorang sahabat raja yang juga beriman, dan penduduk kerajaan yang beriman kepada Alloh karena pemuda tsb.
Kisahnya diceritakan dalam Hadis Riwayat Muslim sebagai berikut,
Ketika menceritakan kisah ini Rosululloh sampai mengucapkan na'uudzu billaahi mkn dzalik
(1)Penyihir kerajaan yang sudah tua mencari pemuda penggantinya
Penyihir kerajaan yang sudah tua mengajarkan seorang Pemuda ilmu sihir sebagai pengganti nya. Di jalan ketemu rahib dan mendengar nasehat rahib sehingga takjub. Karena sering terlambat datang ke penyihir maka dia disiksa.
(2) Pemuda membunuh binatang besar, menyembuhkan penyakit kulit dan buta
Suatu hari di perjalanan ada binatang besar menggalangi jalan. Dia ingin membuktikan ilmu siapa yang paling hebat. Akhirnya dia berdoa atas nama Tuhan rahib dan bintang ini dilempar dan mati.
Lalu pemuda ini bisa menyembuhkan orang buta, penyakit kulit dan penyakit lainnya. Dia menyembuhkan sahabat raja yang buta dengan syarat beriman kepada Alloh. Dan sembuh.
(3) Sahabat raja dan rahib digergaji sampai terbelah duakepalanya
Raja bertanya kepada sahabat nya siapa yang menyembuhkan. Sahabat nya menjawab robbku. Apakah kamu mempunyai rabb selain aku. Iya robbku dan robbmu yaitu Alloh SWT.
Sahabatnya disiksa dan di suruh memanggil pemuda yang menyuruh dia beriman dan sembuh.
Pemuda datang dan mengatakan bukan saya menyembuhkan tapi Alloh SWT.
Pemuda disiksa dan diminta nemanggil rahib.
Sahabat raja, Pemuda dan rahib diminta kembali keajaran raja. Tapi mereka menolak.
Sahabat dan rahib dibelah kepalanya sampai terbelah dua.
(4)Pemuda mau dilemparkan dari atas gunung dan ditenggelamkan di tengah lautan
(1)Pertama pemuda dibawa pasukan raja ke atas gunung untuk dilemparkan ke bawah. Tapi karena doanya terjadi gempa. Semua pasukan mati dan Pemuda itu selamat.
Pemuda kembali pada raja.
(2) Raja memerintahkan pasukannya membawa pemuda naik perahu dan ditenggelamkan ditengah laut. Karena doa pemuda itu perahu terbalik dan semua pasukan raja meninggal pemuda selamat.
Pemuda kembali pada raja untuk kedua kalinya.
Dia bilang raja tidak akan bisa membunuhnya kecuali satu syarat yaitu , Raja harus mengumpulkan rakyatnya di atas bukit, lalu menyalib nya diatas pelepah dan memanahbya dengan panah yang ada ditempat panah pemuda tsb..
Lalu mn engucapkan:"Bismillaahi robbil ghulam, dengan nama Alloh Robb pemuda ini.
(5) Pemuda meninggal tapi semua rakyatnya beriman
Pemuda di panah mengenai pelipisnya dan meninggal. Tapi rakyatnya yang menyaksikan berkata:"Kami beriman dengan Robb pemuda ini, Kami beriman dengan Robb pemuda ini.
Kemudian raja memerintahkan penduduknya membuat parit. Kedalam parit dimasukkan kayu bakar. Kayu bakar dinyakakan
(6) Orang beriman diberi dua pilihan, kembali kepada agama raja, atau tetap beriman kepada Alloh SWT. Kalau tetap beriman akan dimasukkan kedalam parit dengan kayu bakar yang menyala
Semua orang beriman ketika ditanya mereka tetap teguh menyatakan beriman kepada Alloh. Ketika diperintahkan masuk ke dalam parit mereka pun masuk.
(7)Kisah bayi bicara
Yang paling mengharukan diakhir hadist ini adalah kisah seorang ibu yang menggendong bayinya.
Ibu ini sempat takut ketika diperintahkan si raja untuk masuk ke dalam kobaran api. Namun, anaknya yang masih dalam buaian, atas izin Allah SWT, berkata kepadanya, “Duhai, Ibu, bersabarlah, karena engkau sesungguhnya di atas kebenaran."(HR. Muslim no. 3005).
Ini adalah salah satu. kisah dari 4 orang bayi yang bisa berbicara, selain Nabi Isa as ketika bayi, bayi perempuan yang memfitnah Juraij dan bayi yang digendong ibunya dan berbicara membantah karena dia tidak mau seperti orang yang gagah berkuda padahal dia sombong tapi ingin seperti perempuan yang dituduh berzina padahal tidak