T A M A K - 2
2 . HARTA
2 . HARTA
Semua manusia membutuhkan harta. Setiap hari yang dicari manusia adalah harta sehingga manusia tiak pernah puas dengan harta yang diperolehnya. KAdang mereka melakukan berbagai car untuk memburu harta dari dengan cara halal bahkan sampai cara yang tidak halal misalnya korupsi.
Firman Alloh:
" Katakanlah ( hai Muhammad) jika seandainya kalian menguasai perbendahaarn (kekayaan) rahmat Tuhan, niscaya perbendahaaran ( kekayaan) itu kalian tahan ( simpan) karena takut menginfakkannya (mengeluarkanny). Manusia itu memang sangat kikir". (QS. Al-Isra' :100)
Kita dianjurkan oleh Alloh mencari harta. Rosululloh Bersabda" Lebih baik meninggal keturunanmu berkecukupan dari pada meninggal turunan yang miskin sehingga hanya menjadi beban orang lain"
Namun kita tidak boleh tamak terhadap harta. Ketamakan terhadap harta hanya menghasilkan sifat buas laksana serigala yang memangsa buruannya kemana saja dan dengan cara apa saja walaupun itu bukan miliknya. Manusia memiliki fitrah sangat mencintai harta dan berhasrat memilikinya dengan dengan segala cara dan usaha.
Firman Alloh:
" Dijadikan indah (dalam pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harat yang banyak ari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan di dunia dan disisi Allohlah tempat kembali yang baik (syurga). (QS. Ali Imran : 14.)
Manusia menyangka bahwa harta yang banyak yang dimilkinya kan menjadi miliknya padahal tidak. Seperti hadist Rosululloh berikut:
Hamba Alloh selalu mengatakan, hartaku, hartaku, padahal hanya dalam tiga hal saja yang menjadi miliknya yaitu apa yang dimakan sampai habis, apa yang dipakai sampai rusak, dan apa yang diberikan kepada orang sebagai kebajikan. Selain itu harus dianggap kekayaan hilang yang ditinggalkan untuk kepentingan orang lain" (HR. Muslim)
Seorang mukmin adalah seseorang yang mayakini bahwa rizki yang diperolehnya suah ditentukan oleh Alloh. Manusia hanya wajib berusaha. Alloh maha mengetahui kadar kemampuannya. Dia juga menyadari bahwa disetiap rizki yang dia peroleh ada hak orang lain atau hak fakir miskin. Oleh sebab itu seorang mukmin pasti akan menginfaqkan harta yang diperolehnya sesuai dengan kadar harta yang dimilkinya. Dia jugatidak pernah iri hati dengan harta yang diperoleh oleh saudaranya dan tiak silau dengan kekayaan saudarnya yang diperoleh dengan cara tamak.
Ada dua hal yang kita boleh iri.
Sabda Rosululloh:
" Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara yaitu orang yang dikaruniai harta kekekayaan dan dihabiskan untuk menegakkan kebenaran, dan orang di karuniai hikmah (ilmu) kemudian ia melaksanakannya dan mengajarkannya kepada orang lain."
Kesimpulannya adalah
1. Tamak dalam mencari ilmu dibolehkan bahkan dianjurkan
2. Tamak dalam mencari harta adalah dilarang.
3. Iri yang dibolehkan adalah iri melihat orang kaya yang dermawan dan menggunakan hartanya
untuk kebajikan dan iri melihat orang yang banyak ilmunya tapi ilmu diajarkan kepada orang
lain.
Alhamdulillah!
Firman Alloh:
" Katakanlah ( hai Muhammad) jika seandainya kalian menguasai perbendahaarn (kekayaan) rahmat Tuhan, niscaya perbendahaaran ( kekayaan) itu kalian tahan ( simpan) karena takut menginfakkannya (mengeluarkanny). Manusia itu memang sangat kikir". (QS. Al-Isra' :100)
Kita dianjurkan oleh Alloh mencari harta. Rosululloh Bersabda" Lebih baik meninggal keturunanmu berkecukupan dari pada meninggal turunan yang miskin sehingga hanya menjadi beban orang lain"
Namun kita tidak boleh tamak terhadap harta. Ketamakan terhadap harta hanya menghasilkan sifat buas laksana serigala yang memangsa buruannya kemana saja dan dengan cara apa saja walaupun itu bukan miliknya. Manusia memiliki fitrah sangat mencintai harta dan berhasrat memilikinya dengan dengan segala cara dan usaha.
Firman Alloh:
" Dijadikan indah (dalam pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkannya, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harat yang banyak ari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan di dunia dan disisi Allohlah tempat kembali yang baik (syurga). (QS. Ali Imran : 14.)
Manusia menyangka bahwa harta yang banyak yang dimilkinya kan menjadi miliknya padahal tidak. Seperti hadist Rosululloh berikut:
Hamba Alloh selalu mengatakan, hartaku, hartaku, padahal hanya dalam tiga hal saja yang menjadi miliknya yaitu apa yang dimakan sampai habis, apa yang dipakai sampai rusak, dan apa yang diberikan kepada orang sebagai kebajikan. Selain itu harus dianggap kekayaan hilang yang ditinggalkan untuk kepentingan orang lain" (HR. Muslim)
Seorang mukmin adalah seseorang yang mayakini bahwa rizki yang diperolehnya suah ditentukan oleh Alloh. Manusia hanya wajib berusaha. Alloh maha mengetahui kadar kemampuannya. Dia juga menyadari bahwa disetiap rizki yang dia peroleh ada hak orang lain atau hak fakir miskin. Oleh sebab itu seorang mukmin pasti akan menginfaqkan harta yang diperolehnya sesuai dengan kadar harta yang dimilkinya. Dia jugatidak pernah iri hati dengan harta yang diperoleh oleh saudaranya dan tiak silau dengan kekayaan saudarnya yang diperoleh dengan cara tamak.
Ada dua hal yang kita boleh iri.
Sabda Rosululloh:
" Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara yaitu orang yang dikaruniai harta kekekayaan dan dihabiskan untuk menegakkan kebenaran, dan orang di karuniai hikmah (ilmu) kemudian ia melaksanakannya dan mengajarkannya kepada orang lain."
Kesimpulannya adalah
1. Tamak dalam mencari ilmu dibolehkan bahkan dianjurkan
2. Tamak dalam mencari harta adalah dilarang.
3. Iri yang dibolehkan adalah iri melihat orang kaya yang dermawan dan menggunakan hartanya
untuk kebajikan dan iri melihat orang yang banyak ilmunya tapi ilmu diajarkan kepada orang
lain.
Alhamdulillah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar