Pages

Kamis, 21 November 2013

TAQWA, PUNCAK TERTINGGI PENCAPAIAN KEHIDUPAN MANUSIA



1.   Firman Alloh dalam Al-Quran Surah .An-Nur : 52



Waman yuthi’illaha wa rosuulahu wayakhsyallooha wayattaqhi fa ulaaika humul faa izuun


“dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan[1].

[1] Yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan takwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.



2. HR. Tirmidzi dari Abi Zar



Ittaqillaaha haitsuma kunta, wa atbi’is sayyiatalhasanata tamhuha, wakhooliqinnaasa bikhuluqin hasanin

“Bertaqwalah kepada Alloh dimana saja kamu berada, iringangilah (perbuatan jahat) dengan kebaikan (hasanah), yang dapat menghapuskan (kejahatan itu) dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.

Hadis ini mengandung 3 masalah penting, pertama hubungan manusia dengan  Alloh, kedua tentang diri kita sendiri, dan ketiga hubungan antara sesama manusia



1.     Ittaqillaha hatsuma kunta, bertaqwalaah kepada Alloh dimana saja kamu berada, merupakan hubungan antara manusia dengan Alloh

Definisi taqwa: taqwa adalah : imtistaalu awaamirillaahi ‘azza wa jalla, wajtinaabu nawaa hiihi sirron wa ‘alaa niatan, “Melaksanakan segala perintah Alloh dan menjauhi segala laranganNy, baik secara sembunyi maupun secara terang-terangan”

Seorang Muslim yang sudah dapat melaksanakan sesuai dengan rumusan diatas , maka dia telah mencapai puncak kehidupan yang paling tinggi.



Dalam AlQur’an terdapat 260 sebutan taqwa yang selalu diiringi dengan nilai-nilai yang merupakan buah dari taqwa tersebut, antara lain:



a.     Kebenaran (Jujur, lurus, dll), QS Azzumar 33



dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.



b.     Adil, QS. Al Maidah 8

  

 Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.



c.     Menpati janji, QS. Ali Imran 76

  

(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertak



d.     Barokah, karunia, Qs. Al A’rof 96



 Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.



2.     wa atbi”is sayyia talhasanata tamhuha, iringangilah (perbuatan jahat) dengan kebaikan (hasanah), yang dapat menghapuskan (kejahatan itu), merupakan tentang kadaan diri kita sendir



Imam Ghozali mengibaratkan dosa/kesalahan dengan kabut yang membuat hati menjadi gelap, dan amal kebaikan (hasanat) seperti cahaya (nur), dengan memancarkan cahaya maka yang gelap mejadi terang kembali, atau



Dosa/kesalahan bisa diibaratkan kabut yang menutupi kaca mobil ketika turun hujan lebat, sedangkan kebaikan ibarat AC yang membersihkan kaca itu sehingga kaca bersih seperti semula



QS. Hud 114

 

“dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”



Seorang hamba yang berbuat salah diberi kesempatan oleh Alloh untuk segera bertaubat, dengan syarat:



Pertama: menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan,

kedua: bertekat tidak kan mengulangi, dan

 ketiga : Mengiringinya dengan amal-amal kebajikan,



Luqmanul Hakim menasihati anaknya: Yaa bunayya :laa tuakhoruttaubata fainnal mauta ya’tii bagh tatan, Ya anakku janganlah kamu tunda tunda pelaksanaan taubat itu, karena mati itu datangnya secara tiba-tiba





3.    wa khooliqinnaasa bikhuluqin hasanin, pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik, merupakan hubungan antara sesama manusia



Sabda Rosululloh: Buistntu liutammima makarimal akhlaq, aku diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan kemualiaan akhlak



Akhlah adalah kata jamak dari khuluq yaang kalau dihubungkan dengan manusia kata  



Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq.

Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal.

Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.



Ali Bin Abi Thalib menyatakn ada tiga ciri alkhlak yang baik

“Husnul khuluqi fii tsalaasi khishoolin: ijtinaabul mahaarimi, wa tholabil halaali, wattawassu”ati ‘alal ‘iyaali”, akhlah yang baik terdiri dari tiga perkara : 1. Menjauhi yang haram (larangan),  2,  menuntut (mengerjakan) yang halal, 3. Memberikan kelapangan kepada keluarga



Terkahir Rosuululloh mengajarkan suatu doa kepada kita agar  senantiasa berakhlak mulia

“Alloohumma hasantu kholqii fa hassin khuluqii, Allohumma innii as alukashshimmata wal ‘aafiata wahusnal khuluqi”



Ya alloh Enegkau telah  membeikkan ciptaanMu, maka baikkan pula kahlakku. Ya Alloh aku mohon kepadamMu supaya dikaruniakan kesehatan dan akhlak yang baik”



 Barokalloh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar