يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqoroh (2) : 183)
Taqwa / takwa dalam bahasa Arab berarti memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain dari taqwa adalah:
1. Melaksanakan segala perintah Allah
2. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)
3. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah" Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan. Itulah maka, ketika seekor kuda melakukan langkahnya dengan sangat hati-hati, baik karena tidak adanya tapal kuda, atau karena adanya luka-luka atau adanya rasa sakit atau tanahnya yang sangat kasar, orang-orang Arab biasa mengatakan Waqal Farso Minul Hafa (Taj).
Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari ketentuan allah dan melindungi diri dari dosa/larangan allah. bisa juga diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk allah.
(Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Menurut Khalifah Umar bin Abdul 'Aziz yang dianggap khalifah kelima diantara khulafa-ur Rosyidin mengatakan:"Shaum pada siang hari dan berjaga untuk sholat serta berzikir sepanjang malam atau mengerjakan keduanya siang dan malam belum dapat dikatakan taqwa yang sempurna. Taqwalloh berarti meninggalkan segala yang diharamkan Alloh dan mernunaikan segala yang difardhukanNya. Barangsiapa yang dikurniakan kemampuan berbuat baik setelah taqwalloh maka kebaikan itu merupakan tambahan kebaikan" ( Buku Hadist Qudsi, K.H.M Ali Usman, H.A.A Dahlan, Prof.DR.H.M.D. Dahlan, hal 171, CV. Diponegoro, Bandung)
Bagi orang yang dapat mencapai derjat taqwa akan diberikan keistimewaan oleh Alloh, antara lain:
- Diberikan oleh Alloh jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya.
- Diberikan rizki oleh Alloh dari arah yang tiada disangka-sangka olehnya
- Diberikan kemudahan oleh Alloh dalam segala urusannya
- Dihapus kesalahannya oleh Alloh, dan
- Dilipatgandakan pahalanya oleh Alloh SWT.
Firman Alloh :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ
يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا....
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan ke luar."(QS. At-Tholaq :2)
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا
يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
"Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang
bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya."(QS. At-Tholaq :3)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا...
"Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urus annya."(QS. At-Tholaq :4)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا....
"dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus
kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya"(QS. At-Tholaq :5)
Semoga menjadi Ilmu yang bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar