Pages

Jumat, 18 September 2009

ZAKAT SEBAGAI MANIFESTASI KEIHKLASAN BERIBADAH

Manusia diciptakan oleh Alloh dengan banyak sifat tercela. Sifat-sifat tercela itu hanya bisa dikendalikan atau dihapus dengan menjalankan ibadah shaum.

Keadaan manusia bisa mendekati bahkan melebihi sifat syetan, juga bisa mendekati, menyamai atau melebihi sifat-sifat malaikat. Bila manusia banyak berbuat dosa atau maksiat maka sifatnya bisa sama atau lebih buruk dari syetan, tapi bila manusia banyak beribadah dan berbuat baik sifatnya bisa menyamai atau melebihi sifat-sifat malaikat, karena malaikat keimanannya tidak bertambah tidak berkurang.

Sifat-sifat tercela manusia yang harus di kendalikan itu antara lain adalah :

1. Zalim dan mengingkari ni’mat.

“Sungguh manusia itu sangat zalim dan mengingkari nikmat” (QS. Ibrahim : 34)

2. Putus asa

“Dan jika kami rasakan kepada manisia suatu nikmat dari kami, kemudian nimat itu kami cabut darinya pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih’ (QS. Hud : 9)

3. Keluh kesah

“Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Abila ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Apabila dia mendapat kebaikan dia sangat kikir.” (QS. Al-Ma’arij : 19-21)

4. Susah payah

“Sesungguhnya kami telah menciptakn manusia dalam keadaan susah payah”( QS. Al-Balad : 4)

5. Kikir (bakhil).

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar dan tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya. Sesungguhnya dia sangat kikir(bakhil) karena cinta kepada hartanya” (QS. Al-Adiyat : 6-8)

Dalam situasi dan kondisi ekonomi yang serba sulit seperti sat ini shaum adalah solusi terbaik dalam rang meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Alloh SWT disamping juga untk meningkatkan kepedulian kita kepada sesama terutama kaum fakir miskin dan du’fa’.

Dengan shaum kita dilatih sabar. Dengan sabar sifat-sifat zalim, putus asa, keluh kesah, susah payah, kikir dan sifat-sifat buruk manusia lainnya akan terkikis habis berubah menjadi sifat kasih sayang, suka bersyukur , berbahagia, dermawan dan berbagai sifat-sifat baik manusia lainnya.

Shaum juga mendidik kita agar peduli terhadap sesama. Merasakan bagaimana rasanya lapar dan dahaga, yang bagi kaum fakir miskin adalah hal biasa dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dengan shaum dapat menmperkokoh ukhuwah islamiyah disamping memperkokoh kesatuan dan kesatuan ummat Islam.

“Berpeganglah kamu pada tali Alloh dan janganlah kamu berpecah belah…” (QS.Ali Imran :103)

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat : 10)

4. Z a k a t

Zakat di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

Penduduk Indonesia diperkirakan 200 juta orang. Muslimnya 80% yaitu sekitar 160 juta orang. Mutahiq anggap 25% yaitu 40 Juta, Muzaki 120 juta orang. Anggap sepertiga muzaki orang kaya menyimpan deposito rata-rata 10 juta, maka zakat yang dihasilkan akan mencapai kira-kira 10 triliun rupiah pertahun, ditambah dengan zakat fitrah 120 juta x 15.000 = 1,8 triliun. Anggap zakat perusahaan juga 10 triliun.Total zakat pertahun kira-kira 21,8 triliun rupiah bila dibagikan kepada mustahik yang 40 juta orang akan menperoleh pembagian 545.000 rupiah perorang.. Sehingga di Indonesia tidak akan ada orang yang miskin.

Tapi sayang orang-orang kaya atau pengusaha muslim di Inonesia hanya sebagiam kecil yang membayar zakat yang kadarnya hanya 2,5 persen dari keuntungan . Mereka terkendala pajak yang harus di bayar yang besarnya 10 persen sampai 12,5 persen dari keuntungan. Padahal sebelum membayar ambil dulu 2,5 peren untuk zakat.

Apa yang dimaksudkan dengan zakat?

Zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.

Banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang mewajibkan kepada kita untuk membayarkan zakat, antara lain :

1. “Dirikanlah sholat dan bayarlah zakat…” (Qs.An Nisa : 77)

2. “Ambillah dari harta mereka sodaqoh (zakat) untuk membersihkan dan menghapus kesalahan mereka.” (Qs. At Taubah : 103)

Disamping itu banyak pula hadist-hadist nabi yang memerintahkan kita untuk membayar zakat, antara lain :

“Sesungguhnya Allah swt telah mewajibkan zakat atas mereka dari harta-hartanya, diambil dari orang-orang kaya dan diserahkan kepada orang yang fakir.” (HR. Bukhari)

Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah sedekah harta yang dikeluarkan pada akhir ramadhan dan diberikan kepada yang membutuhkannya (fakir miskin) berguna untuk :

1. mensucikan dirinya

2. menambal kekurangan yang mungkin terjadi pada waktu melaksanakan shaum

3. sebagai menifestasi bagi kesempurnaan shaum

4. sebagai kasih sayang kepada fakir miskin.

“Rasullullah mewajibkan zakat fitrah selaku pembersih puasa dari perkataan sia-sia dan kotor, dan sebagai makanan buat fakir miskin. Barang siapa yang membayarnya sebelum I’d maka itulah zakat yang diterima. Barang siapa yang membeyarnya sesudah I’d, maka itu adalah sedekah dari sedekah biasa.” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah)

Ancaman bagi orang yang tidak mau mengeluarkan zakat

Begitu besarnya urgensi zakat bagi kemanusiaan, sehingga Allah swt mengancam orang-orang yang enggan membayarnya dengan siksaan yang amat keras.

1.

“Sekali-sekali janganlah orang-orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kekikiran itu menguntungkan mereka. Harta yang mereka kikirkan (tidak dikeluarkan zakatnya) itu akan dikalungkan kelak di leher mereka pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan yang ada di langit dan bumi. Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Ali Imran : 180)

2.

“Yaitu hari dipanaskan emas dan perak di dalam neraka jahannam. Lalu dibakar dengan itu dahi mereka, lambung dan punggung mereka. Inilah harta yang kamu simpan untuk dirimu saja. Rasakanlah sekarang akibat dari harta yang kamu simpan tersebut.” (Qs. At Taubah : 35)

VI. K e s i m p u l a n

Dari uraian di atas dapatlah kita mengambil kesimpulan beberapa menfaat zakat bagi kemanusiaan.

1. Menolong orang yang fakir dan miskin agar mereka tidak kufur , karena:

“Kefakiran itu hamper-hampir mendekati kekufuran” (Al Hadist)

2. Membersihkan diri dari sifat kikir dan bakhil serta mendidik kita bersifat pemurah dan berakhlakul karimah

3. Sebagai alat silaturahmi antara yang kaya dan miskin sehingga orang kaya akan terhindar dari kejahatan yang mungkin ditimbulkan oleh orang miskin

4. Sebagai tanda syukur atas nikmat harta yang diberikan Allah kepada kita.

5. Sebagai manifestasi keikhlasan beribadah kepada Allah setelah menunaikan ibadah shaum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar