Blog ini adalah kumpulan berbagai macam tulisan dari buah fikiran saya yang saya alami, saya amati, dan saya baca. Kenapa dibelakang Judul Blog ada tambahan d'Is? d'Is adalah judul rumus Fisika ketika saya selesai menurunkan suatu rumus pada waktu saya mengajar. Sehingga d'Is sangat populer dikalangan anak didik saya..........
Kamis, 18 November 2021
Kisah Ashabul Ukhdud
Jumat, 05 November 2021
Kbutbah
Tiga golongan ya g sholatnya ditolak
Jumat, 17 September 2021
SYAFAAT SAHABAT DI AKHIRAT
Jumat, 23 Juli 2021
Malaikat Penjaga
Quran Surat Al-Hadid Ayat 22
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Attaubah 51
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.”
Arra'du 11
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia
Ketika membahas ayat di atas, al-Hafidz Ibu Katsir menyebutkan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
“Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
للعبد ملائكة يتعاقبون عليه، حَرَس بالليل وحَرَس بالنهار، يحفظونه من الأسواء والحادثات، كما يتعاقب ملائكة آخرون لحفظ الأعمال من خير أو شر، ملائكة بالليل وملائكة بالنهار
Bagi setiap hamba ada malaikat yang silih berganti menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Mereka menjaga manusia dari setiap kejahatan dan kecelakaan. Sebagaimana ada malaikat lain yang menjaga amal manusia, yang baik maupun yang buruk, ada yang menjaga siang dan malam.
Malaikat tidak meninggalkan manusia kecuali dalam dua keadaan
إِيَّاكُمْ وَالتَّعَرِّيَ ، فَإِنَّ مَعَكُمْ مَنْ لَا يُفَارِقُكُمْ إِلَّا عِنْدَ الْغَائِطِ ، وَحِينَ يُفْضِي الرَّجُلُ إِلَى أَهْلِهِ ، فَاسْتَحْيُوهُمْ وَأَكْرِمُوهُمْ (رواه الترمذي، رقم 2800)
“Hendaknya kalian tidak telanjang, karena bersama kaliau ada makhluk yang tidak berpisah dari kalian kecuali ketika dia buang air dan ketika seorang suami berhubungan badan dengan isterinya. Malulah dengan mereka dan muliakanlah mereka.” (HR. Tirmizi, no. 2800)
Malaikat pencatat
ذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
“(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”. (QS. Qaf : 17)
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaf : 18).
Tiga rumah yang tidak dimasuki Malaikat
Hal ini didasarkan pada hadits sahih riwayat Abu Thalhah RA, bahwa Rasulullah bersabda:
عَنْ أبي طَلْحَةَ رضي الله عنه أنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَال: لا تَدْخُلُ المَلائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلا صُورَةٌ
"Malaikat tidak mau masuk rumah yang didalamnya ada anjing dan patung" (HR Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud malaikat di sini tentu malaikat pembawa rahmat.
Kedua, rumah yang penghuninya tidak pernah membaca Alquran. Maka malaikat enggan bahkan meninggalkannya dan justru syetanlah yang sering berada di dekatnya. Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Sirin, dia mengatakan:
عَنِ ابْنِ سِيرِينَ ، قَالَ : الْبَيْتُ الَّذِي يُقْرَأُ فِيهِ الْقُرْآنُ تَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ ، وَتَخْرُجُ مِنْهُ الشَّيَاطِينُ ، وَيَتَّسِعُ بِأَهْلِهِ ، وَيَكْثُرُ خَيْرُهُ ، وَالْبَيْتُ الَّذِي لَا يُقْرَأُ فِيهِ الْقُرْآنُ تَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ ، وَتَخْرُجُ مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ ، وَيَضِيقُ بِأَهْلِهِ ، وَيَقِلُّ خَيْرُهُ
"Sesungguhnya, rumah yang di dalamnya dibacakan Alquran, maka lapanglah penghuninya, banyak kebaikan, malaikat menghadirinya dan setan-setan meninggalkannya. Sebaliknya, rumah yang tak dibacakan Alquran, maka sempitlah penghuninya, sedikit kebaikannya, malaikat meninggalkannya dan setan-setan mendekatinya."
Ketiga, rumah yang di dalamnya ada istri yang memalingkan wajahnya dan suami tidak ridho dengannya. Bahkan malaikat melaknat istri tersebut apabila enggan untuk diajak berhubungan suami istri. Dalam hadits riwayat Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
وعن أبي هريرةَ رضي الله عنه قَالَ: قالَ رسولُ اللَّه ﷺ: إِذَا دعَا الرَّجُلُ امْرأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فلَمْ تَأْتِهِ فَبَات غَضْبانَ عَلَيْهَا؛ لَعَنتهَا الملائكَةُ حَتَّى تُصْبحَ
"Jika seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) mendapatkan laknat para Malaikat sampai subuh." (HR Muslim)
Senin, 19 Juli 2021
Khutbah idil Adha 1444 H
*"MASJID BUKANLAH SUMBER WABAH PENYAKIT"*By : M. Zakaria Al Anshori (Alumnus Ribat Madinah) Masjid adalah salah satu alat atau media untuk bermunajat dan beribadah kepada Alloh SWT, salah satu cara untuk memakmurkan atau meramaikan masjid adalah melakukan ritual keagamaan, seperti : pengajian, pembacaan sholawat, iktikaf dan sholat berjamaah. Hal ini sebagaiamana yang Alloh SWT jelaskan dalam Al Qur'an surat At-Taubah ayat 18 : إنما يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ *"Sesunguhnya orang orang yang memakmurkan masjid-masjid Alloh hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Alloh. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk dari Alloh SWT"* Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Al Imam Turmudzi dan Imam Hakim : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالْإِيمَانِ؛ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ}Sssungguhnya Rasululloh SAW telah bersabda : *"Apabila kalian melihat seorang lelaki biasa pergi ke masjid, maka saksikanlah oleh kalian bahwa dia beriman. Alloh SWT telah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.”* Dalam riwayat yang lain dari sahabat Anas bin Malik : قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّمَا عُمَّارُ المساجد هم أهل الله"Rasululloh telah bersabda : *"Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid itu adalah orang-orang yang beriman kepada Alloh SWT."* Sungguh Ironi memang ketika ada sebagian kelompok dari kalangan Ummat Islam sendiri memberikan pemahaman bahwa salah satu sumber penyakit itu diantaranya adalah tempat ibadah salah satunya adalah *MASJID*. Tentu hal ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh Rosululloh dalam satu hadist marfu' yang telah di nukil dari kitab Tafsir Ibnu Kastir : إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ عَاهَةً، نَظَرَ إِلَى أَهْلِ الْمَسَاجِدِ، فَصَرَفَ عَنْهُمْ" *Apabila Alloh menghendaki azab atas suatu kaum, maka Dia memandang kepada ahli masjidnya (orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid); maka Alloh berpaling dari mereka (tidak jadi mengazab mereka).* Dalam hadist Qudsi Alloh SWT telah berfirman : إِنِّي لَأَهِمُّ بِأَهْلِ الْأَرْضِ عَذَابًا، فَإِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوتِي وَإِلَى الْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَإِلَى الْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ، صَرَفْتُ ذَلِكَ عَنْهُمْ" *"Demi keagungan dan kebesaran-Ku, sesungguhnya Aku hendak menimpakan azab kepada penduduk bumi. tetapi apabila Aku memandang kepada orang-orang yang memakmurkan rumah-rumahKu dan memandang kepada orang-orang yang saling menyukai karena Aku, dan memandang kepada orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur, maka Aku palingkan azab itu dari mereka."* Bahkan 1400 tahun yang lalu Rosululloh SAW telah memberikan *WARNING* terhadap kelompok² atau orang² yang ingin memisahkan Ummat Islam dengan masjid, yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad : عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِنَّ الشَّيْطَانَ ذِئْبُ الْإِنْسَانِ، كَذِئْبِ الْغَنَمِ يَأْخُذُ الشَّاةَ الْقَاصِيَةَ وَالنَّاحِيَةَ، فَإِيَّاكُمْ وَالشِّعَابَ، وَعَلَيْكُمْ بالجماعة والعامة والمسجد" Dari sahabat Mu'az ibnu Jabal, Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah bersabda : *"Sesungguhnya setan itu adalah serigala manusia, sama halnya dengan serigala kambing : ia memangsa kambing yang jauh dan kambing yang memisahkan diri. Karena itu, hati-hatilah kalian terhadap perpecahan, berpeganglah kalian kepada jamaah (persatuan), publik, dan masjid"* Hadist ini dikatakan oleh Imam Ibnu Asyakir bahwa hadist ini adalah *Ghorib*, akan tetapi meskipun hadist berpredikat Ghorib tapi bukan berarti hadist tersebut adalah hadist Maudhu', dan apa yang di sampaikan oleh Rosululloh SAW dalam hadist tersebut sungguh uda terjadi di akhir zaman sekarang ini.*Catatan :* Dalam ajaran Islam sendiri, mengajarkan kepada Ummat Islam untuk dalam keadaan bersuci dan bersih ketika masuk kedalam masjid, jauh sebelum adanya istilah *Prokes*..والله المستعان
Jumat, 18 Juni 2021
perusak amal sholeh
Perusak Pahala Amal Saleh
Assalaamu’alaikum Wr Wb
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الإنْسَانِ مِنْ طِينٍ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Mengawali khutbah ini marilah kita selalu bersyukur kepada Allah swt. Dengan kita selalu bersyukur mudah-mudahan Allah swt. akan menambah nikmat-Nya kepada kita menjadi lebaik baik dan lebih banyak lagi. Aamiin. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Rasulillah Muhammad saw. beserta seluruh keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya. Selanjutnya saya berwasiat untuk diri saya dan juga kepada para jamaah sekalian mari secara terus menerus selalu memperbarui dan meningkatkan kuantitas maupun kualitas amal ibadah, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt.
Jama’ah sidang shalat jumat yang dirahmati Allah swt.
Bagi umat Muslim, amal saleh adalah tabungan akhirat yang harus dipersiapkan sedikit demi sedikit.
Dan ini bukanlah hal yang mudah karena ternyata amal saleh yang sudah susah payah kita kumpulkan bisa rusak bahkan hilang.
Mari kita simak firman Allah swt. di dalam QS: Muhammad (47): 33
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.
Ayat di atas secara jelas memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman agar jangan sampai mereka merusak dan bahkan menghilangkan pahala amal kebaikan (amal shaleh) yang telah dilakukannya. Alangkah ruginya seseorang ketika di dunia ini telah banyak melakukan amal shaleh yang disangkanya berpahala banyak, tapi ternyata di akhirat pahala amal shaleh yang diidam-idamkannya itu musnah semua. Simak Qs: Al-Kahfi (18): 103
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia,
lantas apa saja yang dapat menyebabkan musnahnya pahala amal shaleh seseorang dalam kehidupan ini ? Paling tidak ada empat perbuatan, yaitu :
Pertama, kekufuran,
yaitu sikap menolak dan menentang ajaran Allah (ad-din al Islam).
Sikap kekufuran terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Menolak untuk memeluk agama Islam dan justru memeluk agama selain Islam. Hal itu menyebabkan semua amal kebaikannya tidak diterima oleh Allah swt.
simak QS: Ali Imran (3): 85)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
2. Murtad dari agama Islam yang mana hal itu menyebabkan semua ama shalehnya ketika masih Islam menjadi terhapus
Simak QS: al-Baqarah (2): 217
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya
3.Ingkar terhadap adanya hari akhir serta menolak ayat-ayat al-Qur’an yang juga menyebabkan Allah menghapus pahala kebaikannya
simak QS: Al-Kahfi (18): 104.
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
Kedua, kemusyrikan yaitu sikap menduakan Allah swt. dengan makhluk-Nya dalam hal penyembahan dan kepatuhan serta ketaatan. Kemusyrikan ada dua yaitu
1.kemusyrikan yang secara nyata dalam bentuk penyembahan-penyembahan kepada selain Allah. Perbuatan itu dapat menyebabkan terhapusnya pahala kebaikan seseorang simak QS: az-Zumar (39):
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
dan
2. kemusyrikan yang tersembunyi, yaitu sikap riya’. Sikap riya’ dapat menyebabkan amalan kebaikan seseorang tidak diberi nilai oleh Alah swt. seperti kisah tiga orang hamba yang beramal shaleh cukup besar, yaitu bershadaqah/berinfak, berjihad sampai mati syahid dan mengajarkan al-Qur’an. Tapi karena niatannya bukan karena Allah maka mereka justru dimasukkan ke neraka.
Ketiga, kefasikan yaitu sikap atau perbuatan seseorang yang gemar melakukan kemaksiatan sementara dia tahu bahwa yang dilakukan itu adalah kemasiatan. Orang yang demikian biasanya juga melakukan amal-amal shaleh, tapi juga gemar berbuat maksiat sehingga amal shalehnya tidak bernilai di hadapan Allah swt.
Keempat, kefasadan yaitu sikap membuat kerusakan di bumi ini baik kerusakan alam amaupun kerusakan lingkungan sosial. Hidupnya di tengah-tengah masyarakat justru lebih banyak mendatangkan kemadharatan bagi orang lain.
Jama’ah shalat jum’at yang dirahmati Allah swt. semoga kita dapat dihindarkan dari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak dan apalagi sampai memusnahkan pahala amal shaleh. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah kedua
الْحَمْدَ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ فِيْ سُنَتِهِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ.
Kamis, 20 Mei 2021
doa untuk palestina
DOA UNTUK PALESTINA
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِين
Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin
اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين وَ المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين
Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina
اللَّهُمَّ ثَبِّتْ إِيمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِينَةَ عَلی قُلُوبِهِم وَ وَحِّدْ صُفُوفَهُمْ
Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka
اللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ
Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin
اللَّهُمَّ دَمِّرِ الْيَهُود وَ شَتِّتْ شَمْلَهُم وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ
Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka
اللَّهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِينَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَالدِّين
Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama.
بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ
dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ صلی الله عليه وسلم
Dan sampaikanlah Sholawat kami kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.. Aamiin
Jumat, 19 Februari 2021
Berapa lama kita tinggal di dunia?(Relativitas umur nenurut Al-Qur'an)
1. (QS. Al Hajj: 47)
وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
2. (QS. Asajadah : 5)
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
3. HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
4. QS Almukminun :112-114
قالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنينَ َ
Alloh berfirman : Berapa bilangan tahun kamu berdiam di atas bumi?
قالُوا لَبِثْنا يَوْماً أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَسْئَلِ الْعادِّينَ َ
Mereka menjawab: Kami telah berdiam di sana sehari atau setengah hari. Cobalah tanyakan kepada orang yang pandai menghitung.
قالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلاَّ قَليلاً لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Alloh berfirman : Tidaklah lama kamu berdiam di sana, hanya sedikit (sebentar saja), kalau kamu mengtahui.
Ayat Quran dan hadist di atas menjelaskan kepada kita bahwa
1 hari di akhirat = 1000 tahun di dunia
Mari kita hitung
1 hari di dunia = 24 jam
1 hari di akhirat = 1000 tahun.
Nabi Daud adalah orang yang umurnya paling panjang yaitu 950 tahun, anggap 1000 tahun
Jadi :
kalau kita hidup di dunia
1000 tahun = 24 jam akhirat,
500 tahun = 12 jam akhirat,
250. tahun = 6 jam akhirat,
125 tahun = 3 jam akhirat,
62,5 tahun = 1,5 jam akhirat.
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ رواه الترمذي
5. HR At-Tirmidzi.
Artinya, “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun.
Jarang sekali di antara mereka melewati (angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi).
Jadi kalau rata rata umur manusia 63 tahun seperti umur Rosululloh salalloohu alaihi wa salam, kita hidup di dunia hanya 1,5 jam akhirat.
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?