Pages

Rabu, 08 April 2009

GURU...OH...GURU

Hari ini adalah hari terakhir Pra UN Kelas XII SMA.
Ada beberapa catatan penting dalam pelaksanaan Pra UN ini.

1. Kalau tahun lalu yang membuat soal adalah MGMP Mata Pelajaran masing-masing, tetapi tahun ini sebanyak tiga kali Pra UN yang membuat soal adalah sebuah lembaga Bimbingan Belajar. Padahal setiap MGMP sudah mempersiapkan soal untuk Pra UN tersebut.

2. Pada Lembaran soal ada Promosi dari lembaga Bimbingan Belajar.

a. Di halaman muka bagian bawah ada logo Bimbel tersebut ,

b. Pada halaman berikutnya di bagian kop terdapat juga logo lembaga Bimbel tersebut sejajar dengan logo Diknas cuma kalau logo Diknas di sudut kiri atas sedangkan logo Bimbel tersebut di sudut kanan atas.

c. Di halaman terakhir di bawah nomor 40 terpampang iklan sponsor dari Bimbel tersebut kira-kira 1/3 halaman lengkap dengan nomor teleponya. Kayaknya baru sekarang deh soal Pra UN ada pesan sponsornya...

3. Ketika saya masuk kelas untuk mengabsen siswa yang tidak hadir saya diserang oleh para siswa peserta Pra UN...mereka protes kok soalnya dari Lembaga Bimbel itu terus, ini soal dari Dinas atau bukan. Saya tidak bisa bilang apa-apa. Saya bilang anggap saja latihan.

4. Yang paling tidak fair adalah bahwa ada info yang sampai kepada saya bahwa sebenarnya siswa sudah mempunyai kunci jawaban soal Pra UN tersebut. Terutama siswa yang ikut di tempat Bimbel tersebut.

5. Ada teman yang bilang kasihan nasib Guru. Sudah banyak Guru yang lulus sertifikasi tapi untuk sekedar membuat soal pra UN pun belum dipercaya. Dinas justru lebih percaya pada Lembaga Bimbingan Belajar yang membuat soal. Padahal guru-guru Bimbel tersebut kebanyakan bukan Sarjana Pendidikan dan tentu saja mereka kebanyakannya kalau bukan yang nyambi pasti tidak disertifikasi . Buat apa ada sertifikasi guru kalau masih belum dianggap layak walau sekedar membuat soal Pra UN.

6. Soal yang dibuat ternyata tidak semuanya soal asli buatan Bimbel tersebut, tetapi hanya comot sana sini dari Bank soal dan ada yang tidak sesuai SKL.

7. Pada soal Bahasa Indonesia ada beberapa soal yang menurut Guru yang Bukan Guru Bahasa Indonesia kurang layak dibuat sebagai soal karena kurang etis tidak sesuai dengan adat ketimuran.

8. Begitulah dunia pendidikan kita....masih begitu-begitu juga...entah kapan akan majunya...!

2 komentar:

  1. Makin carut marut saja dunia pendidikan, tidak habis dimengerti, tidak bisa dipahami.

    Dibutuhkan idealisme untuk menolak bisnis masuk dunia pendidikan, jgn sampai siswa dan guru jd korban.

    Sulis

    BalasHapus
  2. Itupun baru yang ketahuan. Yang tersembunyi pastilah menggunung es.

    BalasHapus