Pages

Minggu, 28 Juni 2009


CADDY GIRL


Pagi ini udara kota Bandung sangat dingin. Kebetulan hari ini hari Minggu. Biasanya kalau hari Minggu setelah sholat subuh , membaca Al-Qur'an dan setelah itu aku bersiap-siap untuk menggerakkan anggota tubuhku untuk mengayuh sepeda gunungku ke tempat yang sesuai dengan suasana hati.

Tapi pagi ini aku tidak langsung mengayuh sepeda tapi aku kembali menarik selimut dan tidur kembali. Aku terbangun jam 8.15 ketika terdengar dering telepon rumah dan tidak ada yang mengangkat.Ternyata telepon itu adalah untuk anak saya yang bungsu.

Karena sudah bangun lalu aku mengambil Koran yang kebetulan suah datang dan membaca koran sebentar. Selesai membaca koran aku lalu bersiap siap memakai celana street sepedaku lalu diluarnya aku memakai celana pendek jeans. Tidak lupa aku memakai T shirt panjang diluarnya aku doddleengan T shirt sepedaku. Tujuannya agar cepat keluar keringat dan kebetulan cuaca pagi ini memang masih dingin.

Tepat jam 8.15 aku pamitan kepada istriku dan aku mulai mengayuh sepedaku dengan membaca Bismillah. Aku menyusuri jalan Tubagus Ismail yang menanjak, masuk jalan Cigadung sampai ke lapangan Golf yang tanjakannya sangat terjal. Setelah menaklukkan tanjakan Golf yang terjal aku berhenti dulu di sebuah warung lalu membeli minuman dan beberapa butir permen lalu minum dan melanjutkan mengayuh sepeda ke Komplek Dago.

Aku sudah hapal betul daerah ini karena dulu aku juga sangat sering berjalan kaki melewati perbukitan di daerah ini.
Ketika selesai menaklukkan tanjakan yang cukup panjang di Komplek Dago aku berhenti sebentar lalu kembali minum air yang tadi aku beli.
Selesai minum aku melanjutkan perjalanan menurun yang melewati Lapangan Golf . Aku kembali berhenti dan membeli minuman sambil memperhatikan pemain Golf dan Caddy girls yang baru turun dari mobil golf.
Seorang pemain golf menyapa saya:"Pagi Pak!" Aku jawab: "Pagi!"
Lalu bapak itu berkata lagi:"Ini mah bukan olah raga tapi jalan-jalan aja pakai mobil!
"Iya Pa. Mana olah raganya kalau hanya mukul-mukul bola golf begitu" kataku.
Bapak itpun lalu pergi dan mengambil bola golf dan stick golf dari caddy girl dan memukulnya setelah dua kali ancang-ancang terlebih dahulu.

Ketika bapak itu memukul bola golf aku juga memperhatikan caddy girls yang mendampingi sebanyak 4 orang karena pemain golf juga 4 orang.
Pantesan terjadi peristiwa yang menimpa caddy girl Rhani Juliani yang kasusnya sekarang sedang disidangkan. Ternyata caddy girls ini cantik-cantik dan seksi-seksi serta pakaian dan penampilannya sangat menggoda sehingga membuat hati laki-laki pasti tertarik.

Aku kemudian ngobrol dengan penjaja bola golf dan minuman yang ada dipinggir lapangan golf itu. Saya berkata :"Pak mana olah raganya kalau hanya memukul bola Golf begitu!"
"Ieu mah sanes olah raga den. Ieu mah seleresna mah kitu tea lah", jawab si bapak.
"Kitu tea kumaha mang?"tanya saya penasaran. " Aden panginten teranglah permaenan jalmi ageung mah!". Saya pun mengerti maksudnya lalu berkata :" Ooo kitu mang".

"Upami caddy girlsnya timana wae mang?" tanya saya
" Timana-mana, aya ti Sumedang, Garut, Bandung jeung aya oge orang dieu. Tapi orang dieu na mah ngan sakedik" jawab si Bapak
" Aya sabara jalmi mang? tanya saya.
" Aya tiluan. Padalah waktos pembebasan tanah mah dijangjiken bade nyandak orang dieu seeurna mah!" kata si bapak
"Gaji na sabaraha mang?"tanya saya lagi.
"Satu jutaan. Tapi ageung na mah sanes tina gaji tapi tina tip ti para Bos" kata si bapak. Si Bos maksudnya para pemain golf.

Setelah selesai ngobrol aku melanjutkan perjalanan menaiki tebing terjal dan jalan kerikil berbatu dan setelah beberapa menit aku tiba di atas bukit dimana lapangan golf ada di bawahnya.

Aku berhenti kembali sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang sangat indah di atas bukit. Aku melihat ke lapangan golf dan ternyata aku bertemu lagi dengan peman golf yang tadi sempat menyapa saya di bawah.
Aku terkejut....ketika aku melihat dua orang caddy girls pada mobil bertama yang berdiri di belakang mobil golf melambaikan tangan kepadaku dengan centilnya. Aku secara refleks juga melambaikan tangan...

Setelah turun daru mobil kembali para pemain golf itu memukul bola. Ternyata orang yang pertama memukul bola golf langsung masuk ke hole atau hole in one...dan tepuk tangan dan sorakpun membahana diantara pemain golf dan cady girls tersebut dan saya lihat bapak yang memasukkan bola memeluk caddy girl sebentar karena senang dan menepuk-nepuk pantat caddy girl dan teman bapak itu yang ada didekatnya langsung merogohkan saku dan memberikan selembar uang berwarna merah kepada bapak itu. Dan setelah selesai dua pemain golf yang lainnya juga memberikan selembar uang merah kepada bapak yang mungkin sebagai pemenangnya.

Merekapun naik mobil golfnya dan berlalu kemudian akupun ikut berlalu menuruni jalan kerikil dan berbatu dan aku melewati hutan-hutan kecil masuk ke kompleks Awiligar, kembali ke kompleks Cigadung bawah....akhirnya aku tiba di rumah dan olah raga sepeda minggu pagikupun berakhir....FRESH!



1 komentar: