Pages

Rabu, 01 Juli 2009

PASSING GRADE.....
(KIAT-KIAT MENDAFTARKAN ANAK KE SMP/SMA)

Nampaknya ketegangan orang tua siswa yang mempunyai anak yang baru saja lulus Ujian Nasional SD atau SMP belum berkahir. Bahkan baru saja berlanjut. Setelah mengalami ketegangan yang luar biasa menunggu hasil Ujian Nasional anaknya dan kemudian ketegangan itu mereda setelah melihat nilai UN anaknya, maka kini timbul ketegangan baru ke sekolah mana anaknya harus dimasukkan sesuai dengan nilai UN anaknya.

Hantu yang sangat menakutkan yang membuat orang tua panas dingin dan tidak bisa tidur itu bernama Passing Grade (nilai terendah) dari suatu sekolah. Tentu yang menjadi acuan untuk memilih sekolah tahun sekarang adalah Passing Grade atau PG tahun yang lalu. Artinya kalau mau memasuki suatu sekolah harus tahu dulu berapa PG suatu sekolah tahun yang lalu.
Misalnya kalau SMA Negeri 20 Bandung tahun yang lalu memiliki PG 34,90 maka diusahakan nilai anak yang dimililiki sama dengan nilai PG tersebut atau lebih besar. Kenapa demikian? Karena kalau nilainya lebih rendah dari PG sudah hampir dipastikan anak tersebut tidak akan bisa diterima di sekolah tersebut kecuali nilai rata-rata UN turun atau pendaftar ke sekolah tersebut sangat sedikit.

Kegelisahan para orang tua sangat terlihat dengan begitu antusiasnya para orang tua untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kemungkinan anaknya bisa diterima atau tidak di suatu sekolah. Tapi ada juga yang mencoba berkasak kusuk agar anaknya yang mempunyai nilai pas-pasan bisa diterima disuatu sekolah walaupun hal itu adalah tidak mungkin karena SMA di Bandung sudah melaksanakan PSB sistem online dan entry data yang sudah di upload tidak mungkin bisa di ubah. Sekolah penerima siswa baru hanya bertugas meng-entry data dan yang merangkingnya bukan tugas sekolah tapi tugas Pusat Computer Dinas Pendidikan.

Orang tua wajar gelisah karena kalau seandainya salah menentukan pilihan maka anaknya bisa-bisa tidak diterima disekolah negeri walaupun nilainya sebenarnya cukup tinggi.
Tadi sore ketika saya mau keluar dari pintu sekolah ada dua orang tua siswa yang bertanya tentang kemungkinan-kemungkinan ke sekolah mana anaknya kira-kira bisa masuk. Walaupun sebenarnya sudah jam pulang tetap saya layani.
Yang satu orang Nilai UN anaknya 36,10 dan yang satu lagi 35,15 menanyakan kepada saya ke sekolah mana pilihan satu dan ke sekolah mana pilihan duanya. Saya katakan kalau mau aman masuk pilihan satu minimal satu digit nilai UN-nya diatas nilai PG, dan untuk pilihan dua minimal dua digit di atas nilai PG. Kenapa? Sebabnya melihat nilai UN siswa yang mendaftar ternyata umumnya naik rata-rata sekitar satu digit di atas PG tahun yang lalu.
Selain itu untuk sekolah yang berada di cluster 2, 3, dan 4 juga menerima limpahan dari sekolah yang PG-nya lebih tinggi.
Ibu yang nilai UN-nya 35,15 mengatakan bahwa dia merasa panas dingin karena takut anaknya tidak diterima di sekolah negeri gara-gara salah pilih.

Ada cerita lain seputar pendaftaran siswa baru ini. Pada menjelang penutupan ada dua orang siswa suatu SMP bernama Pitri dan Shela (maaf kalau alah nulis nama) mendaftarkan masuk ke SMAN 20. Yang mendaftarkan ke SMAN 20 adalah Pitri dengan nilai UN di atas 36. Kemudian saya tanyakan kenapa daftar ke SMAN 20, Pitri menjawab karena dari hasil shalat istikhoroh.
Kemudian saya bertanya ke Shela, berapa nilai UN-nya. Shela menjawab di atas Pitri. Tapi dia tidak masuk SMAN 20. Saya tanyakan kenapa tidak masuk SMAN 20 padahal kan bersahabat dengan Pitri. Shela menjawab saya sebenarnya mau masuk SMAN 20, tapi dari hasil istikhoroh ternyata bukan SMAN 20. Saya sungguh salut kepada kedua anak ini masih muda tapi cerdas dalam mengambil keputusan.

Oleh sebab itu ada beberapa kiat agar orang tua tidak salah memilih sekolah untuk makanya dan agar tidak "kejebelos" dalam memilih sekolah untuk anaknya.
  1. Mintalah data Pasing Grade (PG) ke sekolah asal atau ke sekolah tujuan .
  2. Pelajari baik-baik PG tersebut kemudian analisis ke sekolah mana anak kemungkinan anakbisa masuk sesuai dengan Nilai UN . Usahakan Nilai UN anak lebih tinggi dari nilai PG.
  3. Carilah informasi apakah Nilai UN tahun ini naik atau turun, agar kita bisa mengetahui jika nilai UN naik pasti PG akan naik, demikian pula sebaliknya.
  4. Cari informasi sebanyak-banyaknya ke sekolah yang akan dimasuki berapa modus ( nilaiyang sering muncul) di buku pendaftaran, teliti dengan seksama.
  5. Daftarlah pada hari terakhir pendaftaran dengan harapan sudah memperoleh prediksi kemungkinan PG suatu sekolah.
  6. Lakukan shalat istikhoroh, memohon kepada Alloh untuk ditunjukkan sekolah terbaik buat anak kita.
  7. Daftarlah ke suatu sekolah dengan memperhatikan bahwa untuk sekolah pilihan satu minimal nilainya sama atau lebih tinggi satu digit diatas nilai PG, dan untuk sekolah pilihan 2 minimal nilai UN 1,5 digit sampai dengan 2 digit di atas nilai PG.

Selamat mencoba semoga berhasil.




2 komentar:

  1. Kalau perlu orangtua membawa putra/putrinya jalan-jalan ke sekolah yang dituju. Anak dilibatkan dalam menentukan sekolah pilihan. Biarkan anak merasa nyaman dengan sekolah pilihannya.

    BalasHapus