Pages

Kamis, 30 Juli 2009


J I HAD


Kita sudah sangat sering mendengar kata-kata jihad dalam kehidupan kita sehari-hari. Jihad umumnya dikonotasikan dengan perang, perang melawan orang-orang kafir, atau perang untuk menghancurkan orang-orang kafir sehingga para teroris yang mengebom di Bali, Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta juga mengaku atas nama jihad. Tapi apakah itu benar?

Mari kita perhatikan salah satu firman Alloh tentang jihad di dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaff (61) ayat 10 - 12,

  1. Hai orang-orang yang beriman maukah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
  2. (yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan Rosulnya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu. Itu yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
  3. niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (syurga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkanmu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah "Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Dari ayat diatas apat kita lihat bahwa Alloh SWT menawarkan kepada kita tiga jenis perniagaan yang dapat menyelamatkan kita dari azab yang pedih, yaitu:

  1. Beriman kepada Alloh
  2. Beriman kepada Rosul Alloh
  3. Berjihad dengan harta dan jiwa
Artinya untuk menghindari azab Aloh tidak cukup dengan jihad saja. Jihad hanyalah satu dari tiga syarat tersebut. Tetapi sebelum berjihad syarat utamanya adalah kita harus beriman dulu kepada Alloh dan Rosulnya. Ketiganya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan atau dilaksanakan salah satunya saja.

Jihad secara harfiah artinya bersungguh-sungguh. Apapun yang dilakukan seorang muslim secara sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala potensi diri dan jamaahnya untuk menegakkan ajaran Islam di muka bumi ini disebut jihad.
Disamping itu jihad juga dapat diartikan segala jenis usaha untuk mengamalkan ajaran atau nilai-nilai Islam di dalam diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun negara.

Jihad mengandung makna sangat luas. Perang melawan orang-orang kafir hanyalah salah satunya. Itupun kalau mereka memerangi atau mengganggu kepentingan kita. Yang paling berat adalah bagaimana kita memerangi hawa nafsu dalam diri kita, keluarga dan masyarakat.
Dalam sebuah hadistnya, setelah perang Badar Rosululloh SAW bersabda:
"Kita baru menyelesaikan perang kecil menuju perang yang lebih besar yaitu perang melawan hawa nafsu"

Jihad itu bermacam-macam. Menurut Drs. H. Ahmad Yani dalam Bukunya Materi Khutbah Jumat Setahun, jihad minimal ada tiga macam:

1. Jihad melawan hawa nafsu.

Nafsu ini selalu menimbulkan sifat dan sikap yang buruk di dalam diri manusia dan selalu mendorongnya berbuat kejahatan. Seperti firman Alloh dalam Al-Qur'an surah Yusuf (12) : 53

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Alloh juga menegaskan apabila nafsu itu diperturutkan maka akan menimbulkan kerusakan yang amat dahsyat sehingga bisa merusak segala-galanya yang ada dilangit , dibumi maupun yang ada di antara keduanya.

Dan jika kebenaran itu tunduk kepada hawa nafsu mereka, sungguh akan rusaklah langit, bumi dan apa yang ada di keduanya. (QS. Almu'minun : 71)

Di dalam Haist Riwayat Bukhori danMuslim, Rosululloh bersabda:
Orang yang berjihad adalah orang yang berjuang terhadap hawa nafsunya dalam rangka taat kepada Alloh.

Maka apabila manusia tidak bisa berhasil berjihad melawan hawa nafsunya akan mengakibatkan dia tunduk kepada hawa nafsu dan akan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan sehingga orang itu akan berbuat semaunya dan berada dalam kesesatan dan kenistaan yang luar biasa.

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh telah mengunci mati penglihatan dan hatinya dan meletakkan tutupan di atas kepalanya....( QS.Al-Jaatsiyah :23)

2. Jihad dengan lisan dan tulisan untuk mencegah orang berbuat kemungkaran dan kemaksiatan.

Mencegah orang berbuat kemungkaran dan kemaksiatan bukanlah perkara mudah perlu jihad. Kadang-kadang mengakibatkan kita dibenci atau dimusuhi oleh orang yang tidak menerima nasihat dari kita. Rosululloh bersabda:

Katakanlah yang benar itu walaupun terasa pahit

Makanya para ustadz harus waspada karena orang-orang yang tidak mau kesenangannya diganggu akan berusaha mencari-cari kesalahan ustadz sehingga dengan mengetahui kelemahan ustadz, maka dia akan mudah menjatuhkan nama baik ustadz tersebut.

Yang lebih berat lagi adalah jihad menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Bila penguasanya zolim dan tidak mau dikritik maka bisa-bisa yang mengkritik bisa dipenjarakan dan disiksa oleh sang penguasa. Tapi itulah jihad yang paling afdhal.

Jihad yang paling afdhal adalah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zolim dan kejam. (HR. Ash-habussnan)

Jadi mencegah yang mungkar dan maksiat juga adalah jihad.


3. Jihad yang ketiga adalah berkorban dengan harta dan jiwa

Jihad dengan berkorban harta dan jiwa ini dijelaskan di dalam Al-Qur'an surah Ash-Shaff: 10 -12 diatas.

Contoh jihad dengan harta adalah apa yang dilakukan oleh Abubakar Assidiq, aliaihi salam salah satu sahabat Rosululloh yang memberikan semua harta yang dimiliki untuk kepentingan dan menegakkan agama Islam di muka bumi ini.

Contoh orang yang berkorban dengan jiwanya adalah Yasir dan Sumayah.Yasir dan Sumayah adalah suami istri yang berstatus sebagai budak. Keduanya masuk Islam. Kemudian dipaksa oleh tuannya untuk kembali ke agama nenek moyangnya dan meninggalkan agama Islam.
Tapi keduanya menolak dan kukuh dalam keimanannya dalam Islam. Akibatnya adalah Yasir dijerat lehernya dengan tali hingga meninggal dan Sumayah ditombak perutnya hingga tembus ke belakang.

Baarokalloh.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar