SANG PROFESSOR
Hari Jum’at 4 Maret di SMAN 20 Bandung diadakan acara ”DO’A BERSAMA“ siswa kelas XII dalam rangka persiapan mental menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Pada Acara itu saya ditunjuk sebagai mubaligh untuk memberikan tausiah pada siswa kelas XII.
Sebenarnya sehari sebelum acara saya sudah menyampaikan keberatan saya untuk memberikan tausiah karena hari itu saya mengajar penuh. Tapi pagi-pagi pada waktu mau berangkat saya membuka salah satu tulisan di blog saya yang berisi tentang “KIAT-KIAT MENGHADAPI UN”, kalau-kalau masih disuruh juga memberikan tausiah walaupun sudah menolak.
Sampai di sekolah saya bertemu dengan Pa Agus Hamdan, dan dia bilang nanti jangan lupa menyampaikan tausiah kepada siswa kelas XII. Tapi saya bilang saya mengajar penuh. Dia jawab kasih tugas saja dulu, kan hanya 30 menit. Oke deh kata saya.
Setelah bell berbunyi saya masuk kelas dan mengajar seperti biasa. Setelah jam ke 3 saya di panggil Pa Surya bahwa siap-siap untuk ceramah karena setelah ini giliran saya.
Sayapun berjalan bersama Pa Surya menuju tempat Acara.
Beberapa saat kemudian Ibu Nani sebagai MC mempersilahkan saya untuk menyampaikan tausiah. Beliau berkata:”Sekarang marilah kita dengarkan tausiah yang akan disampaikan oleh bapa ustad Ismadi Zainal…..”
Mendengar itu maka seluruh siswapun bertepuk tangan untuk menyambut saya. Sunguh luar biasa sambutan siswa. Saya tidak menyangka bahwa saya akan disambut semeriah itu.
Tiba di mimbar setelah mengucapkan salam saya berkata:”Terima kasih kepada pembawa acara yang telah memanggil saya dengan panggilan ustad.Ustad itu kalau di Mesir adalah Profesor. Saya memang sudah profesor karena saya memang sudah lulus sertifikasi sebagai alat uji profesi. Dan saya adalah guru profesional makanya saya adalah profesor”. Maka kembali tepuk tangan siswapun bergemuruh.
Dalam tausiah, saya sampaikan bahwa Alloh SWT memberikan manusia 3 hal. Pertama Ujian, diberikan kepada orang-orang yang beriman untuk meningkatkan derajat mereka. Ketua, peringatan, diberikan kepada orang-orang yang beriman tapi berbuat kesalahan atau dosa agar mereka sadar. Ketiga Azab, diberikan kepada orang-orang yang ingkar kepada Alloh karena sudah diperingati tapi tidak mau sadar juga.
Selanjutnya saya sampaikan bahwa Alloh memerintahkan kepada kita untuk berfikir dan berzikir. Orang yang berfikir pastilah orang yang berzikir. Berzikir dalam artian bahwa sesunguhnya Alloh tidak menciptakan alam semesta ini dengan sia-sia tetapi semuanya ada guna dan manfaatnya. Nah tugas kitalah untuk menggunakan dan memanfaatkan alam semesta ini tentunya caranya dengan ilmu. Oleh sebab itu Ilmu itu adalah jendela dunia dan akhirat. “Barang siapa yang ingin memperoleh (menguasai) dunia maka harus dengan ilmu. Dan barangsiapa yang ingin memperoleh akhirat juga harus dengan ilmu”. Demikian saya kutip sebuah hadist Nabi Muhammad, SAW.
Diakhir ceramah saya sampaikan kiat-kiat menghadapi US dan UN, antara lain harus tenang dan fokus atau konsentrasi. Bagai caranya agar tenang dan konsentrasi. Caranya dengan meminta kepada Alloh melalui sabar dan shalat. Karena dengan shalat orang dilatih konsentrasi dan tenang. Kemudian jangan lupa memohon doa kepada guru dan orang tua, membaca Al-Qur'an, shalat tahajud, dan akhirnya tawakkal kepada Alloh. Demikian nasehat saya.
Setelah bubaran sekolah banyak siswa yang memanggil saya “Pak Profesor”. Dan sejak hari itu siswa dan orang yang pernah mendengar ceramah saya termasuk guru dan Ketua Komite SMAN 20 memanggil saya “Pak Profesor”.