Pages

Rabu, 11 Maret 2009

YANG TERSISA DARI CL ( Kecepatan mengambil keputusan )


Ada pengalaman menarik pada waktu kita berada di Dufan.

Sehabis makan dan shalat ( lebih baik makan mikir shalat daripada shalat mikir makan, maksudnya biar shalatnya khusyu.') , kita duduk duduk di kursi teater terbuka Dufan sambil menunggu teman teman lain untuk foto bersama. Cuaca sudah mulai mendung.

Selesai di foto kita guru laki laki buru buru menuju wahana perang bintang.
Tiba disana hujan mulai gerimis dan saya lihat antrian cukup panjang.
Sebagai orang eksak otak saya mulai bekerja meneliti kemungkinan kemungkinan yang terjadi. Saya amati di jalan antrian ternyata tidak ada atap, dan antrian orang sangat panjang.

Saya berfikir tidak mungkin saya sampai ke pintu masuk dalam waktu singkat.
Lalu saya amati Pa Toni, Pa Dedi, Pa Agus dan terakhir Pa Dede berlari masuk pagar antrian, kecuali Pa Boy.

Otak saya bekerja cepat untuk mengambil keputusan.
Saya bìlang sama Pa Boy :'Ga usah masuk Pa Boy kita ga akan mungkin sampai ke pintu masuk pasti kehujanan' kata saya. 'Hayo Pa Dede kita cari tempat berteduh' sambil saya berlari ke pintu keluar Wahana perang bintang diikuti Pa Dede.

Tepat tiba di pintu keluar hujan turun dengan lebat diiringi angin kencang.

Kami lihat Pa Toni, Pa Agus dan Pa Dedi berlari keluar antrian mencari tempat berteduh.
Saya lihat mereka ke hujanan dan berteduh diemperan warung.

Sambil berteduh saya bilang pada Pa Boy dan Pa Dede: 'Keputusan saya tepat, dan kali ini mereka salah mengambil keputusan'

Makanya ini pengalaman yang paling baik dalam mengambìl keputusan.
Dalam keadaan darurat otak kita harus cepat dan tepat mengambil keputusan sehingga diperoleh hasil optimal....

1 komentar:

  1. justru yang om-do skrg laku Pak, drpd diam spt sy

    BalasHapus