Suatu hari saya menulis di status facebook saya yang bunyinya:
Saya bingung...apa sih yang dicari oleh manusia sebenarnya...siang bekerja...malampun harus bekerja menyelesaikan tugas yang tidak terselesaikan di kantor...kapan ibadahnya?
Saya menulis status ini sebenarnya adalah mengungkapkan tentang keadaan diri sendiri yang tidak aa habis-habisnya yang mungkin juga dialami oleh orang lain seperti saya. Guru kelihatannya pekerjaannya santai dan sedikit. Padahal seorang guru memilki pekerjaan yang sangat banyak mulai dari membuat administrasi pembelajaran, mempersiapkan materi yang akan diajarkan, mempersiapkan alat peraga, mempersiapkan bahan ajar, menayajikan materi pelajaran, menilai sikap anak terhadap mata pelajaran, membuat soal evaluasi, memeriksa hasil evaluasi, memberikan remedial teaching, memberikan remedial test, memberikan pengayaan kepaa yang sudah tuntas, an lain-lainnya. Akibatnya tidak semua pekerjaan bisa diselesaikan di sekolah tapi di rumah dan bahkan sampai larut malam.
Memang...kalau kita lihat status diatas ada pertanyaan...kapan ibadahnya? Ibadah ada dua yaitu yang pertama ibadah mahdhoh yaitu ibadah yang sudah ada ketentuan dan aturannya dari Alloh SWT seperti shalat, shaum, zakat, ibdah haji, dan lain-lain. Kita tidak boleh membuat ibadah mahdhoh sendiri selain yang telah ditentukan oleh Alloh SWT. Kalau kita membuat ibadah diluar ketentuan Alloh berarti kita meklakukan bid'ah. Dan Setiap bid'ah di dalam ibadah adalah ditolak dan setiap yang ditolak tempatnya di dalam neraka,"kulli bid'atin dholaalatin...wakullu dholaalatin finnar".
Yang kedua adalah ibadah ghoru mahdhoh yaitu ibadah yang tidak ada syarat dan rukunnya dari Alloh. Ibadah jenis kedua ini lebih cenderung kepada hablumminannas artinya hubungan dengan sesama manusia. Semua amal baik kita yang dilakukan karena menghadap ridho Alloh SWT dikategorikan ibadah ghiru mahdhoh. Misalnya seorang istri mengurus rumah tangga, mendidik anak-anak di rumah, menyediakan minum buat suami dan lain-lain termasuk ibaah ghiru mahdhoh. Seorang suami yang bekerja dari pagi pulang petang untuk menafkahi keluarganya juga ibaah ghoiru mahdhoh.
Sama halnya seorang pelajar bernagkat dengan niat mencari ilmu di sekolah juga termasuk ibadah ghoiru mahdhoh. Dan masih banyak lagi.
Berkenaan dengan status saya diatas ada seorang yang memberi komentar yang bunyinya:
Sandi Taufik SandiPanda
Mau Berpendapat Ah Pak...Yah, Kalo Mau Ibadah TIngkat Rasul Dan Sahabat, Era Manusia Saat Ini Mungkin Sedikit, Tidak Sangat Sulit, Tanya Deh Pak, Adakah Istilah Sekolah Zaman Rasul SAW? Adakah Istilah Bimbel Zaman Rasul SAW? Adakah Istilah Kuliah Zaman Rasul? Adakah Istilah Lembur Zaman Rasul?Zaman Rasul SAW Adalah Masa Transisi Dari Jahiliyyah ... Read MoreMenuju Era Mengenal Tauhid Yang Lebih Mendalam Dan Spesifik, Makanya, Ibadah Dan Rasa Yakin Kepada Allah Harus Benar2 Dikejar Itu Menurut Saya...
Ilmu Pengetahuan Dan Peradaban Berkembang, Saya Dan Bapak Mengalaminya. Jika Bapak Nanya Kapan Ibadahnya? Ya...Saat Kita Bekerja Itulah Kita Beribadah, Mendapat Ilmu Hanya Ibadah Dalam Artian Yang Sangaaaaaaat KECIL. Yang Besar dan Luasnya, Aplikasi Ilmu Dan Pengabdian Kita Untuk Memajukan Manusia Lainnyalah Yang Dinilai. Lagipula, Islam 20% Hablum Minallah, Dan 80% Hablum Minannas...Memang 20% Kecil, Tapi Sangaaaaat Menunjang Terhadap Yang 80%nya, Dan 80% Memang Besar, Tapi Bukan Apa2 Dibanding Yang 20%... Saya Berani Ngomong Cuma 20% Karena Memang Era Ini, Kita Wajbnya Cuma 5 Waktu, Sedangkan Yang 80%? Misalnya Saya, Ketemu Teman, Dosen, Karyawan, Komen Di Fesbuk, Ada Berapa Waktu Coba?Hehehe...
Punteun Ah Pak, Semangat Kerja Terus Yah Pak!
Ilmu Pengetahuan Dan Peradaban Berkembang, Saya Dan Bapak Mengalaminya. Jika Bapak Nanya Kapan Ibadahnya? Ya...Saat Kita Bekerja Itulah Kita Beribadah, Mendapat Ilmu Hanya Ibadah Dalam Artian Yang Sangaaaaaaat KECIL. Yang Besar dan Luasnya, Aplikasi Ilmu Dan Pengabdian Kita Untuk Memajukan Manusia Lainnyalah Yang Dinilai. Lagipula, Islam 20% Hablum Minallah, Dan 80% Hablum Minannas...Memang 20% Kecil, Tapi Sangaaaaat Menunjang Terhadap Yang 80%nya, Dan 80% Memang Besar, Tapi Bukan Apa2 Dibanding Yang 20%... Saya Berani Ngomong Cuma 20% Karena Memang Era Ini, Kita Wajbnya Cuma 5 Waktu, Sedangkan Yang 80%? Misalnya Saya, Ketemu Teman, Dosen, Karyawan, Komen Di Fesbuk, Ada Berapa Waktu Coba?Hehehe...
Punteun Ah Pak, Semangat Kerja Terus Yah Pak!
Setelah saya membaca comment itu saya menjawab:
Ismadi ZainalNuhun Sandi pendapatnya..betul pisan...jaman Rosul belum ada sekolah...belum ada bimbel, belum ada rumah sakit, belum ada mobil, apalagi pesawat, dll...yang kita lakukan sekarang semuanya bid'ah..dalam artian perbuatan yang tidak ada pada jaman rosul...kita sebenarnya terjebak dalam suatu sistem jahiliyah... kalau sekolah islami misalnya harus ... dipisahkan antara siswa perempuan dan siswa laki-laki..dan tentu juga harus dipisahkan pengajarnya...laki-laki mengajar laki-laki dan perempuan mengajar perempuan...kalau tiak harus pakai hijab...nah kita sebenarnya terjebak dalam prilaku yahudi...jaman rosul tidak ada uang kertas atau kartal...yang ada dirham dan dinar. Coba kalau kita pakai uang dinar dan dirham pasti tiak akan terjadi inflasi...demikian pula transaksi...banyak transaksi yang kita lakukan adalah transaksi riba buat yahudi seperti kartu kredit...bank...dan lain-lain...jadi memang susah kalau kita mau hidup seperti jaman Rosululloh...karena kita sudah terjebak di dalam sistem jahiliyah yang dulu telah dihancurkan oleh Rosululloh.
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa hanya sedikit perbuatan kita sekarang ini yang bernuansa islami seperti jaman Rosul. Sebagiannya adalah warisan yahudi atau warisan jahiliyah. Jadi kita dapat menilai sendiri...kita sekarang hiup dijaman jahiliyah atau jaman modern? Hanya hati nurani kitalah yang bia menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar